Pelabuhan Patimban Dinilai Lamban, BHS Ingatkan Risiko Kemacetan Logistik Nasional

Rabu, 17 Sep 2025 10:35 WIB
Pelabuhan Patimban Dinilai Lamban, BHS Ingatkan Risiko Kemacetan Logistik Nasional

Subang – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS), meminta percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ia menegaskan, pelabuhan ini harus segera difungsikan maksimal untuk mengantisipasi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok.

BHS mengungkapkan, Tanjung Priok saat ini menangani hampir 7 juta TEUs per tahun dari kapasitas maksimal 10 juta TEUs. Dengan pertumbuhan kontainer 4–6 persen setiap tahun, ia memperingatkan akan terjadi kemacetan logistik dalam 10–15 tahun mendatang. “Patimban adalah solusi utama agar arus barang tidak terganggu. Pemerintah harus menaruh perhatian serius,” ujarnya di Subang, Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, meskipun berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN), pembangunan Patimban masih jauh dari target. Tahap awal dengan kapasitas 3,5 juta TEUs seharusnya selesai pada 2023, namun hingga kini fasilitas vital seperti container crane dan yard crane belum tersedia. Selain itu, belum ada integrasi dengan kawasan industri Subang Smartpolitan, yang seharusnya menjadi penopang distribusi logistik.

Bacaan Lainnya

“Sebelum kawasan industri Subang berkembang penuh, infrastruktur akses logistik harus sudah siap melayani rute internasional maupun domestik,” kata BHS.

Kepala KSOP Kelas II Patimban, Mohd Arief Agustian, menambahkan pengembangan fase 1-2-1 sedang berjalan. Jika rampung, kapasitas peti kemas meningkat menjadi 1,65 juta TEUs per tahun dan kendaraan 600 ribu unit, dari kondisi saat ini yang baru 250 ribu TEUs dan 200 ribu kendaraan.

Dengan percepatan ini, Patimban diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sekaligus memperkuat daya saing logistik nasional.

Pos terkait