Pendidikan
Beranda / Pendidikan / Mahasiswa USB Perkenalkan Ecobrick di Madrasah Ibtidaiyah Al-Islamiyah

Mahasiswa USB Perkenalkan Ecobrick di Madrasah Ibtidaiyah Al-Islamiyah

Brilian•BANDUNG – Mahasiswa Universitas Sangga Buana (USB) telah menjalankan program kreativitas mahasiswa-pengabdian masyarakat (PKM-PM) selama empat bulan, dari April hingga Agustus 2024. Program ini bertujuan mengelola limbah plastik dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan Generasi Alpha.

Pada Kamis, 18 Juli 2024, Tim PKM-PM USB memperkenalkan Ecobrick sebagai solusi inovatif di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al-Islamiyah.

Ketua Tim PKM-PM, Achmad Syahid Albani, menjelaskan konsep Ecobrick kepada para siswa kelas 4 dan 5. “Ecobrick adalah metode mengisi botol plastik bekas dengan sampah plastik yang bersih dan kering, yang dapat diubah menjadi barang-barang berguna seperti bangku, meja, dan tempat sampah,” jelasnya.

Dosen pembimbing kelompok PKM-PM USB, Erna Garnia, menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. “Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi limbah plastik tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya keterampilan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan, khususnya di kalangan generasi Alpha,” ujarnya.

Selama program ini, Tim PKM-PM memberikan sosialisasi tentang bahaya sampah plastik dan teknik pembuatan Ecobrick kepada siswa dan pengajar di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah YPI Al-Islamiyah, Bandung. Kepala Sekolah MI Al-Islamiyah, Fatmawati, menyambut baik inisiatif ini.

Wali Kota Bandung Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas SPMB 2025, Pastikan Seleksi Sekolah Bersih dan Transparan

“Saya dan pengajar lainnya sangat mendukung program ini karena dapat mengurangi masalah sampah di lingkungan sekolah dan memberikan siswa pemahaman tentang bahaya sampah plastik serta keterampilan yang bermanfaat,” kata Fatmawati.

Selain sosialisasi, Achmad Syahid Albani menambahkan bahwa Tim PKM-PM juga mengadakan lomba kreativitas Ecobrick bagi siswa dan memberikan edukasi ke seluruh kelas di Madrasah Ibtidaiyah. Mereka juga merencanakan kolaborasi dengan pemuda setempat untuk terlibat dalam pengelolaan lingkungan sekolah.

“Apa yang kami lakukan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti pemuda sekitar, adalah agar program ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa dan seluruh masyarakat sekolah,” pungkasnya.**