Brilian-news.id | SURABAYA – Kericuhan terjadi di area parkir Timur Grand City Mall Surabaya 18.00 Wib Senin (13/25), saat seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya bersikap emosional.
Oknum Dishub saat dikonfirmasi oleh awak media brilian-news.id terkait dugaan adanya praktik parkir liar di lokasi tersebut.
Dari beberapa awak media yang mencoba meminta keterangan justru mendapat respon tidak menyenangkan. Bukannya memberikan penjelasan yang baik oknum Dishub inisial JT itu justru membentak dan menantang.
“Jangan wawancara ke saya, wawancara ke pihak parkir itu,” tegasnya.
“Silahkan datangkan ketua (AMI) Aliansi Madura Indonesia ditempat ini,” ujar oknum Dishub tersebut dengan nada tinggi.
Sikap arogan oknum Dishub tersebut menjadi perhatian warga Kota Surabaya sekitar dan pengunjung Grand City Mall. Banyak yang menilai tindakan itu tidak mencerminkan ketidak profesionalisme sebagai aparatur pemerintah yang seharusnya melayani masyarakat dengan santun dan transparan.
Menanggapi kejadian itu, Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa “Kadishub Surabaya harus bertanggung jawab dan memberikan karcis resmi yang dikeluarkan oleh Dishub, bukan karcis asal-asalan yang tidak memiliki legalitas.
“Kami meminta Dishub tertibkan parkir insidentil dan wajib memberikan karcis resmi. Jangan asal membuat pungutan yang tidak sesuai aturan,” tegas Baihaki Akbar.
Baihaki juga menambahkan bahwa AMI akan menindak lanjuti persoalan ini dengan mengirim surat permintaan klarifikasi resmi kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya dan siap mengawal prosesnya hingga ada kejelasan hukum.
Sebagai bentuk sikap tegas organisasi Baihaki mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh pengurus, anggota, dan simpatisan (AMI) untuk hadir dalam aksi klarifikasi ke kantor Dishub Kota Surabaya.





