Bambang Haryo: Produk Fashion Sidoarjo Punya Potensi Besar Tembus Pasar Internasional

Rabu, 29 Okt 2025 08:44 WIB
Bambang Haryo: Produk Fashion Sidoarjo Punya Potensi Besar Tembus Pasar Internasional

Sidoarjo — Kabupaten Sidoarjo dinilai memiliki potensi besar menjadi pusat industri fashion kreatif di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), saat membuka Workshop Branding Produk Fashion yang digelar di Sidoarjo, Selasa (28/10/2025).

Menurut Bambang Haryo, subsektor fashion merupakan salah satu motor penggerak ekonomi kreatif yang perlu diperkuat dari sisi kualitas produk dan strategi branding agar mampu bersaing di pasar global.

“Inisiasi kegiatan ini merupakan kerja sama Kementerian Ekonomi Kreatif bersama Komisi VII DPR RI untuk memperkuat branding produk subsektor fashion. Produk-produk dari Sidoarjo memiliki potensi besar untuk tumbuh secara kualitas maupun kuantitas,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan, Sidoarjo memiliki keunggulan geografis yang mendukung perkembangan industri kreatif, seperti letaknya yang strategis di jalur transportasi utama Jawa Timur dengan akses tol, bandara, dan jalur kereta api.

“Saya sudah sampaikan ke Jasa Marga agar membuka peluang bagi 1.000 pelaku UMKM untuk memasarkan produknya di rest area. Setiap tahun, ada sekitar 45 juta kendaraan melintas. Ini peluang luar biasa,” kata politisi Partai Gerindra itu.

Bambang Haryo juga menyoroti potensi besar dari tingginya arus wisatawan yang melewati Jawa Timur, baik domestik maupun mancanegara, yang dapat menjadi pasar potensial bagi produk fashion lokal.

“Turis domestik yang melewati Jawa Timur mencapai 80 juta orang per tahun, belum termasuk wisatawan mancanegara sekitar 430 ribu orang. Sidoarjo bisa menjadi pusat pertumbuhan industri kreatif,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Yuke Sri Rahayu, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian dari langkah pemerintah meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kreatif di daerah.

“Kami ingin pelaku usaha fashion di Sidoarjo mampu memperluas pasar, tidak hanya di tingkat lokal tapi juga nasional bahkan internasional melalui penguatan branding,” tutur Yuke.

Ia menambahkan, pemerintah turut menghadirkan praktisi dan akademisi dari Universitas Surabaya untuk memberikan pelatihan mengenai strategi pemasaran, peningkatan nilai jual, serta dorongan percepatan sertifikasi SNI bagi pelaku industri fashion.

Yuke juga menyoroti keberhasilan beberapa desainer lokal, seperti Vivit, pemilik brand Vensa, yang dinilainya sudah menunjukkan potensi besar menembus pasar nasional.

“Produk-produk seperti Vensa perlu terus didukung agar mampu bersaing di level global,” ujarnya.

Dengan sinergi antara DPR RI, pemerintah pusat, dan pelaku industri, sektor fashion di Sidoarjo diharapkan menjadi motor penggerak baru dalam ekonomi kreatif nasional serta memperkuat citra Indonesia di industri mode dunia.

Pos terkait