PASURUAN KOTA, Brilian-news.id – Teror di Pasar Kebonagung itu akhirnya runtuh. Seorang preman yang selama ini menjadi momok bagi pedagang dan sopir bus, mendadak tak berkutik saat Tim Buru Sergap (Buser) Polsek Purworejo menyergapnya pada Minggu (26/10/2025) siang.
Pelaku berinisial M-A, warga Desa Pulokarto, Kraton, yang selama ini bebas menebar ancaman di terminal dan sekitar pasar, tertangkap tangan ketika kembali beraksi. Dalam sebuah rekaman amatir, tampak jelas ia memalak sopir bus dengan nada garang, seolah terminal adalah wilayah kekuasaannya.
“Kami bergerak setelah terus menerima keluhan warga. Saat digeledah, ditemukan sebilah badik yang biasa digunakan untuk menakut-nakuti korban,” ungkap Kapolsek Purworejo, Kompol Mulyono, Senin (27/10/2025).
Bukan sekali dua kali. Preman ini disebut sudah berbulan-bulan menghisap uang hasil keringat pedagang dan sopir jurusan Malang–Pasuruan. Modusnya selalu sama: meminta “jatah keamanan” dan bila ditolak, badik langsung diacungkan.
“Awalnya dia mengelak, tapi senjata tajam itu jadi bukti telak. Kami langsung borgol dan bawa ke kantor,” tegas Mulyono.
Pedagang yang selama ini hidup dalam ketakutan mulai menghembuskan napas lega. “Sering banget dimintai uang. Kalau nolak, langsung teriak-teriak sambil ngancam. Sekarang kami bisa jualan tanpa was-was,” bisik seorang pedagang yang meminta identitasnya disembunyikan.
M-A kini dijerat Pasal 368 KUHP tentang pemerasan serta Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata tajam tanpa izin. Hukuman maksimal tujuh tahun penjara menanti.
Polisi memastikan pengusutan tak berhenti di sini. “Kami menduga ada banyak korban lain yang mungkin masih takut melapor,” ujar Mulyono.
(mal/dik)




