PASURUAN, Brilian-news.id – Bau busuk yang diduga kuat berasal dari PT Indolakto Purwosari kian memicu keresahan. Warga Purwosari setiap hari dipaksa menghirup udara tak layak, sementara Yasman, menager perusahaan justru memilih bungkam.
Diamnya Yasman membuat publik bertanya-tanya, apakah ini bentuk ketidakpedulian, atau strategi untuk meremehkan suara warga?
Gelombang protes pun bermunculan. Dari warga yang mulai ancang-ancang menggelar demonstrasi, hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan yang turun tangan. Di media sosial, netizen ramai menyudutkan Indolakto sebagai biang keladi pencemaran udara. LSM di Pasuruan Raya pun bersuara lantang, menuding perusahaan tersebut telah abai terhadap dampak lingkungan.
Di tengah kebisuan pihak Indolakto, suara tegas datang dari Direktur PT Brilian News Sotya, Kukuh Setya. Dengan nada keras, ia menegaskan bahwa media tak akan pernah berhenti menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Tujuan kami jelas, kami berdiri bersama warga yang setiap hari dicekik bau busuk. Dugaan kuat mengarah pada limbah PT Indolakto yang dibuang sembarangan tanpa proses jelas. Bungkamnya Yasman bukan alasan untuk menghentikan suara kami,” tegas Kukuh, Senin (28/9).
Ia menceritakan, sejak masalah ini diangkat ke publik, dukungan terus berdatangan. Tak hanya dari warga, tetapi juga dari DLH Kabupaten dan tokoh-tokoh LSM yang peduli terhadap kondisi lingkungan.
“Kami bahkan sudah melakukan konfirmasi ke DLH Provinsi. Meski belum ada jawaban, kami tidak akan berhenti. Perjuangan ini harus terus dilanjutkan,” lanjutnya.
Bagi Kukuh, persoalan bau menyengat ini bukan sekadar gangguan kenyamanan. Lebih lanjut, ia melihat ada ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
“Setiap hari, anak-anak hingga orang tua harus menghirup udara kotor. Kita belum tahu kandungan apa yang terkandung di dalamnya, tapi jelas berbahaya. Dan sebagai media, kami tidak akan tinggal diam menghadapi persoalan ini,” pungkasnya.
(Pagiterkini.com)