Gemerlap Bandung di Malam Sumirat, 62 Mobil Hias Warnai Langit Kota

Minggu, 26 Okt 2025 19:17 WIB
Gemerlap Bandung di Malam Sumirat, 62 Mobil Hias Warnai Langit Kota

Brilian•BANDUNG – Udara Bandung terasa sejuk setelah hujan sore hari reda. Sabtu malam, 25 Oktober 2025, ribuan warga mulai memenuhi area sekitar Balai Kota Bandung untuk menyaksikan pawai kendaraan hias bertajuk Sumirat Bandung Citylight Festival 2025.

Antusiasme warga tampak luar biasa. Banyak di antara mereka datang lebih awal demi mendapat posisi terbaik sebelum pawai dimulai. Ketika lampu sorot dinyalakan, suasana langsung berubah semarak. Sebanyak 62 kendaraan hias bertema heritage melaju perlahan menampilkan keindahan dan kreativitas khas Bandung. Miniatur Gedung Merdeka, Museum Geologi, bangunan Art Deco, hingga ikon-ikon kota lainnya tampak memukau dengan permainan cahaya warna-warni.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memimpin barisan paling depan dengan menaiki mobil pemadam kebakaran yang telah dihias khusus. Ia menyebut karnaval malam ini sebagai simbol semangat warga Bandung merayakan Hari Jadi ke-215 Kota Bandung (HJKB).
“Konsepnya karnaval malam hari. Setelah hujan reda, udara jadi sejuk dan cahaya terlihat lebih jelas. Pesannya, Bandung siap menyemburatkan cahaya, sumirat,” ujar Farhan dengan semangat.

Bacaan Lainnya

Setiap kendaraan hias mewakili kecamatan dan perangkat daerah. Mereka diwajibkan mengangkat tema bangunan bersejarah sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat tentang warisan arsitektur kota. Rute pawai dimulai dari Balai Kota, melintasi Jalan Wastukencana, Jalan Aceh, Jalan Merdeka, Perintis Kemerdekaan, Jalan Braga, Jalan Suniaraja, Jalan Otista, dan berakhir di Lapangan Tegalega.

Meski tidak ada penutupan jalan total, arus kendaraan sempat melambat di beberapa titik. Namun warga tampak menikmati suasana tanpa mengeluh.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyebut kegiatan ini sebagai persembahan bagi warga sekaligus magnet wisata malam minggu.
“Ini puncak HJKB ke-215. Pasti macet, tapi nikmati saja, karena ini hiburan untuk warga. Banyak hotel penuh malam ini, wisatawan juga datang. Yang penting tertib, jangan duduk di flyover atau turun ke jalan,” pesannya.

Di garis akhir, Lapangan Tegalega sudah dipadati warga sejak siang hari. Sebelum pawai tiba, area ini sudah diramaikan oleh festival kuliner, pertunjukan seni, dan konser musik. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Adi Mustafa Junjunan, mengatakan konsep Sumirat menggabungkan hiburan dan edukasi.
“Bandung dikenal dengan arsitektur art deco. Karena itu, kendaraan hias bertema cagar budaya. Di Tegalega juga ada narasi sejarah bangunan supaya warga makin mengenal warisan kotanya,” jelas Adi.

Menjelang pukul 20.00, satu per satu kendaraan hias memasuki Lapangan Tegalega. Malam ditutup dengan penampilan Kuburan Band dan Gigi yang sukses menambah gemerlap suasana di langit Bandung.**

Pos terkait