Bambang Haryo Dorong Percepatan Pembangunan KRL Surabaya–Sidoarjo, Jawab Kebutuhan Transportasi Massal

Rabu, 29 Okt 2025 08:56 WIB
Bambang Haryo Dorong Percepatan Pembangunan KRL Surabaya–Sidoarjo, Jawab Kebutuhan Transportasi Massal
Bambang Haryo saat menyapa pengguna jasa KAI di Stasiun Sidoarjo/Foto : Istimewa

Sidoarjo — Dorongan terhadap percepatan pembangunan Kereta Rel Listrik (KRL) Surabaya–Sidoarjo kembali menguat. Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menilai proyek tersebut sangat mendesak untuk segera direalisasikan guna menjawab lonjakan kebutuhan transportasi publik di wilayah metropolitan Jawa Timur.

Dalam kunjungan kerjanya di Stasiun Sidoarjo, Selasa (28/10/2025), Bambang Haryo mengatakan, kehadiran KRL seperti di Jakarta akan menjadi solusi efektif bagi tingginya mobilitas masyarakat antara Surabaya dan Sidoarjo yang setiap hari dipadati pekerja dan pelajar.

“Kami semua, termasuk warga Sidoarjo dan Surabaya, menginginkan adanya KRL seperti di Jakarta. Saat ini di Surabaya–Sidoarjo masih terbatas, padahal permintaan penumpang terus meningkat,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, proyek jalur ganda (double track) dan elektrifikasi harus disertai kesiapan infrastruktur pendukung agar tidak menimbulkan kemacetan baru di perlintasan sebidang.

“Kalau jalur ganda ini terealisasi, maka lalu lintas darat tidak terganggu buka-tutup palang. Ini harus disiapkan sejak dini oleh Pemkab Sidoarjo dan Pemkot Surabaya,” katanya.

Selain mendorong percepatan KRL, Bambang Haryo juga menyoroti keterbatasan kapasitas angkut di lintasan Surabaya–Blitar yang saat ini dilayani kereta Doho dan Penataran. Menurutnya, kondisi tersebut sudah tidak sebanding dengan tingginya permintaan masyarakat.

“Hari biasa saja sudah overload, banyak penumpang berdiri. Harusnya ada minimal 10 perjalanan PP per hari. Dulu zaman Belanda bisa 25 kali PP, masa sekarang justru menurun,” tegasnya.

Sementara itu, Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo, membenarkan bahwa rencana elektrifikasi dan jalur ganda Surabaya–Sidoarjo telah masuk dalam program prioritas nasional yang digagas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Proyek ini bagian dari program Mass Rapid Rail Line (MRRL) yang didukung pendanaan luar negeri dari Jerman. Saat ini masih dalam tahap persiapan awal dan ditargetkan mulai pembangunan pada 2026–2027,” jelas Wisnu.

Ia menambahkan, kehadiran jalur ganda dan sistem KRL di Jawa Timur akan meningkatkan kapasitas angkut penumpang, mempercepat waktu tempuh, serta memperkuat konektivitas antarwilayah di kawasan Gerbangkertosusila.

“Kami sangat mendukung dorongan Pak Bambang Haryo. Kapasitas angkut memang menjadi kunci utama untuk melayani masyarakat secara lebih optimal,” tandasnya.

Dengan realisasi proyek ini, diharapkan sistem transportasi massal di Jawa Timur semakin efisien, terintegrasi, dan mampu menjadi tulang punggung mobilitas warga di kawasan industri dan permukiman padat seperti Surabaya dan Sidoarjo.

Pos terkait