Brilian-news.id | Tulungagung – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak Tulungagung memastikan bahwa Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Zuhrotul Aini, Sp.A, M.Kes, menindaklanjuti surat dari Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung tertanggal 21 Oktober 2025, Nomor 400.14.9/1910/20.30.02/2025, tentang publikasi kegiatan yang bersumber dari DBHCHT.
Menurut dr. Aini, dana tersebut dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan alat kesehatan sesuai standar rumah sakit tipe A. Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Kabupaten Tulungagung dan wilayah sekitarnya, RSUD dr. Iskak terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan melalui pengembangan fasilitas dan pengadaan peralatan medis modern.
“Pemanfaatan DBHCHT tahun ini kami fokuskan untuk pengadaan alat kesehatan di berbagai unit pelayanan, agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, nyaman, dan sesuai standar mutu rumah sakit tipe A,” ujar dr. Aini.
Adapun anggaran DBHCHT tahun 2025 digunakan pada beberapa unit utama pelayanan, di antaranya rawat jalan, kemoterapi, perawatan intensif, pembedahan, dan instalasi gawat darurat (IGD).
Unit rawat jalan RSUD dr. Iskak meliputi berbagai klinik spesialis, seperti klinik anak, paru, jantung, saraf, rehabilitasi medik, serta gigi dan mulut. Saat ini, rumah sakit memiliki enam dokter gigi spesialis yang meliputi bidang konservasi, periodonsia, prostodonsia, penyakit mulut, pedodonsia, dan ortodonti.
Sementara, khusus klinik anak dan jantung yang kini menempati gedung baru, diperlukan tambahan alat kesehatan untuk menunjang optimalisasi pelayanan pasien.
RSUD dr. Iskak menjadi rumah sakit rujukan utama untuk layanan kemoterapi di wilayah Tulungagung dan sekitarnya. Pelayanan bagi pasien kanker dilakukan secara komprehensif, mulai dari diagnosis, tindakan operasi, hingga kemoterapi.
“Jumlah pasien kanker terus meningkat setiap tahun, sehingga kami memperkuat fasilitas dan sarana penunjang agar pasien bisa mendapatkan perawatan lebih nyaman dan efektif,” jelas dr. Aini.
Sebagai rumah sakit tipe A, RSUD dr. Iskak memiliki kemampuan melakukan operasi bedah jantung terbuka. Layanan ini memerlukan ruang intensif yang lengkap untuk menunjang perawatan pascaoperasi.
“Operasi jantung adalah tindakan berisiko tinggi, sehingga keberadaan ruang intensif yang sesuai standar menjadi faktor penting dalam keberhasilan penyembuhan pasien,” terangnya.
Unit bedah sentral RSUD dr. Iskak termasuk salah satu yang paling sibuk, dengan tingkat operasi yang tinggi setiap bulannya. Oleh karena itu, rumah sakit terus berupaya memenuhi standar ruang operasi, melengkapi fasilitas bedah dengan peralatan mutakhir, serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) kesehatan di bidang pembedahan.
Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Iskak dilengkapi sistem Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS) yang terintegrasi dengan Public Service Center (PSC) dan dapat diakses melalui call center 0355-320119.
Selain itu, IGD juga menjalankan program unggulan SKA (Saves the Killer Attack) yang dikhususkan untuk penanganan pasien serangan jantung secara cepat dan tepat.
“Kami ingin memastikan seluruh layanan darurat di RSUD dr. Iskak dapat merespons kondisi kritis masyarakat secepat mungkin. Dukungan DBHCHT membantu kami dalam melengkapi peralatan vital di IGD,” tambahnya.
Dengan dukungan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), RSUD dr. Iskak Tulungagung berkomitmen terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sekaligus memastikan penggunaan dana publik ini tepat sasaran untuk kepentingan masyarakat luas.
“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah. Dana DBHCHT ini menjadi penguat komitmen kami untuk terus berinovasi dalam pelayanan kesehatan, agar masyarakat Tulungagung dan sekitarnya mendapatkan layanan yang terbaik,” pungkas dr. Zuhrotul Aini.
									
              




