Pameran Milestone 215 Tahun Kota Bandung: Merajut Sejarah, Menyapa Identitas Kota Kreatif

Selasa, 21 Okt 2025 21:51 WIB
Pameran Milestone 215 Tahun Kota Bandung: Merajut Sejarah, Menyapa Identitas Kota Kreatif

Brilian•BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung menghadirkan pameran “Milestone 215 Tahun Kota Bandung” di Museum Kota Bandung, Jalan Aceh, yang digelar mulai 21 hingga 31 Oktober 2025. Pameran ini menjadi ruang refleksi bagi masyarakat untuk menelusuri perjalanan panjang kota sejak berdirinya pada 25 September 1810 hingga kini dikenal sebagai kota modern dan kreatif.

Beragam artefak, foto, dokumen, dan rekaman visual disuguhkan untuk mengajak pengunjung menapaki jejak perubahan Bandung dari masa ke masa. Dari kampung kecil di tepi Sungai Cikapundung, kini Bandung menjelma menjadi kota berkarakter dengan denyut budaya dan inovasi yang terus hidup.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Arsip dan Perpustakaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung. Tak hanya menampilkan benda bersejarah, pameran juga melibatkan komunitas, lembaga, dan individu yang meminjamkan koleksi pribadi demi memperkaya kisah perjalanan kota.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengapresiasi penyelenggaraan pameran yang dinilainya sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah dan jati diri Bandung.
“Bandung bukan sekadar kota yang tumbuh secara fisik, tetapi juga perjalanan peradaban. Melalui pameran ini, kita diajak memahami akar sejarah dan menumbuhkan kembali rasa memiliki terhadap kota yang kita cintai,” ujarnya.

Farhan menegaskan, Milestone 215 bukan hanya perayaan ulang tahun, melainkan momentum untuk mengenali arah masa depan Bandung.
“Kita ingin masyarakat melihat bahwa pelestarian sejarah adalah bagian dari masa depan kota. Bandung modern harus berdiri di atas pondasi sejarah dan budaya yang kuat,” tambahnya.

Pameran ini juga menampilkan miniatur Gedung Merdeka, Hotel Preanger, dan Gedung Sate, serta karya dan partisipasi dari berbagai pihak seperti Selasar Sunaryo, Trabas, Wanadri, Persib, PTDI, Ujungberung Rebels, 3.4.7, Biofarma, hingga Damas.

Kolaborasi lintas sektor ini memperlihatkan semangat gotong royong warga Bandung dalam menjaga warisan sejarah, sekaligus memperkuat posisi kota ini sebagai pusat kebudayaan dan ekonomi kreatif di Indonesia.**

Pos terkait