SIDOARJO — Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS), memastikan akan mengawal agar harga gabah tetap stabil di atas patokan sekaligus mendorong petani mencapai target panen padi tiga kali setahun. Komitmen itu disampaikan seusai panen raya di Desa Gamping Rowo, Kecamatan Tarik, Rabu (8/10).
BHS menilai Gamping Rowo menjadi contoh desa yang serius meningkatkan produktivitas. “Desa ini luar biasa karena sudah berkomitmen meningkatkan produktivitas menjadi tiga kali panen dalam setahun. Ini bukti semangat petani dan dukungan kebijakan Pak Prabowo Subianto yang menaikkan alokasi pupuk dari sekitar empat juta menjadi lebih dari sembilan juta ton, tanpa birokrasi yang berbelit,” ujarnya.
Di lapangan, harga gabah di Gamping Rowo tercatat berkisar Rp7.100–Rp7.300 per kilogram, berada di atas batas minimal Rp6.500 per kilogram. BHS mengaku diminta perwakilan gabungan kelompok tani (gapoktan), pemerintah desa, dan Dinas Pertanian Sidoarjo untuk mengawal agar harga tidak anjlok saat masa panen.
Lebih jauh, Dewan Pakar DPP Partai Gerindra itu menekankan pentingnya menjaga lahan pertanian produktif di Tarik yang kini mencapai sekitar 624 hektare. “Harus dijaga agar tidak beralih fungsi. Pertanian bukan hanya sumber pangan, tapi juga sumber ekonomi rakyat. Dari padi menjadi beras, beras jadi nasi, dan nasi memunculkan banyak kegiatan ekonomi lain di masyarakat,” tegas Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim tersebut.
BHS juga menyoroti kebutuhan perbaikan infrastruktur pengairan. Menurutnya, banyak pintu air yang memerlukan renovasi sehingga perlu koordinasi lintas kementerian dan dinas terkait untuk memastikan irigasi andal sepanjang musim tanam.
Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Syafi’i, mengakui kondisi itu. “Memang banyak pintu air di wilayah Tarik yang sudah tua dan perlu perbaikan. Jika irigasi lancar, target tiga kali panen bisa tercapai,” katanya sembari menyampaikan apresiasi atas perhatian BHS terhadap sektor pertanian di Sidoarjo.
Sebelum panen raya, BHS melakukan dialog dengan gapoktan, pemerintah desa, dan dinas terkait. Ia menegaskan pengawalan harga, ketersediaan pupuk, serta revitalisasi irigasi menjadi kunci agar produktivitas meningkat sekaligus pendapatan petani terjaga.