Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, meninjau langsung arus balik Lebaran 2025 di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (7/4).

Dalam kunjungan tersebut, politisi yang akrab disapa BHS itu mengapresiasi kinerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam mengelola arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

BHS menilai terdapat peningkatan signifikan dalam pelayanan transportasi kereta api, terutama terkait kontinuitas kapasitas angkut dan kenyamanan penumpang.

“Hal ini berhasil dilakukan oleh PT KAI. Selain itu, ketepatan waktu juga semakin baik,”* ujarnya.

Menurutnya, performa ketepatan waktu atau *on time performance (OTP)* kereta api selama periode Lebaran cukup memuaskan. Kereta berangkat sesuai jadwal dan hanya mengalami keterlambatan dua hingga lima menit.

“Jika masyarakat ingin menggunakan transportasi publik, kereta api bisa menjadi pilihan utama karena ketepatan waktu dan keselamatannya lebih terjamin,”* tambahnya.

Meski memberikan apresiasi, anggota Badan Legislasi DPR RI ini juga menyampaikan sejumlah catatan evaluatif. Salah satunya adalah persoalan suara gesekan antara roda kereta (*bogie*) dan rel yang dinilai masih mengganggu kenyamanan penumpang.

Baca Juga :  Kemacetan Parah di Tanjung Priok, Anggota DPR-RI Bambang Haryo Dorong Solusi Jangka Panjang

“Suara gesekan ini perlu menjadi perhatian industri perkeretaapian nasional seperti INKA, agar gerbong bisa dibenahi dan tidak menimbulkan kebisingan. Namun dari sisi kestabilan, olengan kereta sudah cukup baik dan tidak membuat penumpang cepat lelah,”* jelasnya.

BHS turut mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi publik, khususnya kereta api. Ia menekankan bahwa subsidi bahan bakar yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera.

“Peralihan ke transportasi publik akan berdampak positif. Selain menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, juga akan mengurangi kemacetan di jalan raya,”* ujarnya.

Sebelumnya, alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini sempat mengikuti perjalanan kereta api dari Surabaya ke Jakarta selama delapan jam. Dalam perjalanan tersebut, ia berdialog langsung dengan sejumlah penumpang yang mayoritas menyatakan puas dengan pelayanan KAI selama musim mudik dan balik Lebaran.

Baca Juga :  Bambang Haryo Tegaskan Pentingnya Empat Pilar dalam Merawat Persatuan Bangsa

Melihat meningkatnya minat masyarakat terhadap kereta api, BHS menilai perlunya penambahan jumlah rangkaian kereta (*trainset*) untuk mengakomodasi lonjakan penumpang. Ia mencatat adanya peningkatan jumlah pengguna kereta api sebesar 11%, sementara angkutan laut mengalami penurunan hingga 15%.

“Ini menunjukkan bahwa kereta api semakin diminati. Maka dari itu, pemerintah perlu memberi perhatian lebih dalam hal penambahan *trainset*, demi menjaga kenyamanan dan ketersediaan tiket bagi masyarakat,”* katanya.

Saat ini, menurut BHS, telah dilakukan penambahan kapasitas angkut sebesar 20%. Namun, penambahan tersebut dinilai belum cukup.

“Saya menerima banyak aspirasi dari masyarakat yang menginginkan penambahan *trainset*. Trafik saat ini masih cukup longgar, dan pada masa Menteri Perhubungan era Pak Mangindaan, pernah ditargetkan penambahan 100 *trainset* untuk kereta logistik karena adanya jalur ganda (*double track*). Namun hingga kini, baru terealisasi 30 *trainset*. Jika kapasitas ini dimanfaatkan untuk penumpang, maka masyarakat tidak akan kesulitan mendapatkan tiket,”* tutupnya.