Surabaya – Upaya pengembangan kawasan industri di Ngawi mendapat perhatian dari Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono. Menurutnya, perluasan kawasan industri yang dikelola oleh Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) merupakan langkah strategis untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Saat ini, kapasitas SIER telah mencapai batas maksimal. Oleh karena itu, ekspansi ke wilayah lain, seperti Ngawi, menjadi kebutuhan mendesak,” ujar Bambang Haryo saat kunjungan kerja ke Kantor SIER di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/3).
Sebagai bentuk dukungan, ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan agar proses perizinan kawasan industri di Ngawi dapat dipercepat. Bambang Haryo juga menyebut bahwa investor asal China telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di lahan seluas 400 hektare guna mendirikan industri nonferrous metal.
“Investasi ini berpotensi menyerap sekitar 10 ribu tenaga kerja. Pemerintah harus segera mengambil langkah konkret agar investor tidak beralih ke negara lain seperti Thailand,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bambang Haryo menyoroti pentingnya percepatan perizinan guna mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto.
Sementara itu, Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menyambut baik dukungan tersebut. Ia menegaskan bahwa ekspansi kawasan industri di Ngawi akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional.
“Kawasan industri baru akan menarik investasi asing, memperkuat sektor industri, serta membuka lebih banyak lapangan kerja,” kata Didik.
Ia juga menambahkan bahwa Undang-Undang Cipta Kerja mengharuskan industri berada di kawasan industri. Oleh karena itu, penyediaan lahan menjadi faktor krusial dalam menarik investor dan mendorong daya saing industri di Indonesia.
Tinggalkan Balasan