Brilian°Tasikmalaya, 25 Maret 2025 – Anggota DPRD Jawa Barat, Tetep Abdulatip, menegaskan bahwa sektor ekonomi kreatif harus tetap menjadi prioritas dan tidak boleh mengalami pemangkasan anggaran. Hal ini ia sampaikan dalam acara sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Ekonomi Kreatif di Kota Tasikmalaya, Selasa (25/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Abdulatip menyampaikan keprihatinannya terkait kemungkinan berkurangnya alokasi anggaran untuk sektor ekonomi kreatif akibat pergeseran prioritas ke sektor lain. Menurutnya, meskipun sektor-sektor lain juga membutuhkan perhatian, ekonomi kreatif memiliki peran strategis dalam menggerakkan perekonomian daerah serta menciptakan peluang kerja bagi masyarakat.
“Ekonomi kreatif adalah pilar penting dalam pembangunan ekonomi daerah, terutama di era digital seperti sekarang. Sektor ini bukan sekadar tentang seni atau hiburan, tetapi juga mencakup industri desain, kuliner, teknologi, hingga produk berbasis inovasi. Jika didukung dengan kebijakan dan anggaran yang tepat, ekonomi kreatif bisa menjadi penggerak utama perekonomian masyarakat,” ujar Abdulatip.
Ia menekankan bahwa Perda Ekonomi Kreatif yang telah disahkan harus diimplementasikan secara nyata dengan dukungan anggaran yang memadai. Tanpa dukungan fiskal yang kuat, regulasi yang ada hanya akan menjadi kebijakan tanpa dampak nyata di lapangan.
Dukungan Infrastruktur dan Akses Pasar
Selain masalah anggaran, Abdulatip juga menyoroti perlunya dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk penyediaan infrastruktur, kemudahan regulasi, serta akses terhadap pelatihan dan pemasaran. Menurutnya, banyak pelaku ekonomi kreatif yang kesulitan mengembangkan usaha mereka akibat terbatasnya akses terhadap modal, fasilitas produksi, serta jaringan pemasaran.
“Pemerintah harus hadir dalam memberikan solusi, baik melalui program pendampingan, pelatihan, maupun kemudahan perizinan. Selain itu, sinergi dengan sektor swasta juga perlu diperkuat agar pelaku ekonomi kreatif memiliki lebih banyak peluang untuk berkembang,” tambahnya.
Respon Positif dari Pelaku Ekonomi Kreatif
Acara sosialisasi tersebut mendapat antusiasme tinggi dari berbagai kalangan, termasuk pelaku usaha lokal, seniman, serta komunitas kreatif di Tasikmalaya. Mereka menyambut baik komitmen Abdulatip dalam memperjuangkan kepentingan sektor ekonomi kreatif, yang selama ini kerap menghadapi tantangan dari sisi pendanaan dan regulasi.
Salah satu peserta, Rizki Ananda, seorang pengusaha produk kerajinan tangan berbasis daur ulang, menyatakan harapannya agar pemerintah benar-benar memberikan dukungan nyata bagi industri kreatif di daerah.
“Kami berharap kebijakan ini tidak hanya sekadar wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk program yang konkret. Banyak potensi ekonomi kreatif di Tasikmalaya yang bisa berkembang lebih pesat jika mendapatkan dukungan yang tepat,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan