Probolinggo | Brilian-news.id,- Akhir-akhir ini beredar kabar tak sedap terkait pembangunan rabat beton di Widoro kecamatan Krejengan, kabupaten Probolinggo yang telah di tayangkan melalui beberapa media Online.

Dengan berdalih anggaran yang di gunakan senilai Rp. 500.000.000,00 yang di terima dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2024, pada faktanya anggaran hanya senilai RP. 300.000.000,00

Saat kami mendatangi beberapa pelaksana, hampir semuanya mengatakan, “tidak ada media yang pernah menemui atau bertanya ke saya”, terangnya, bahkan masyarakat sekitaran juga memberikan penjelasan yang sama.

Saat kami melakukan konfirmasi kepada kepala desa Abdul Jalal terkait ramainya pemberitaan, Abdul Jalal menjelaskan “sebelumnya saya berterima kasih kepada teman-teman media sebagai kontrol sosial sudah perhatian ke pemerintah desa Widoro, namun saya harap teman-teman alangkah baiknya datang untuk menanyakan kejelasannya dulu kepada yang bersangkutan agar anggaran yang ditulis tidak salah” jelasnya dengan prihatin kepada teman Media yang sudah menayangkan pemberitaan yang tidak sesuai.

Baca Juga :  9 Miliar Untuk 3 Titik Proyek pembangunan di kabupaten Probolinggo Menjadi Polemik, Personil Komunitas PAKOPAK Buka Suara

Selanjutnya kami meminta keterangan kepada salah satu tim pelaksana kegiatan (TPK) dirinya mengungkapkan “yang saya tahu , media adalah suatu kontrol sosial yang memiliki peran penting dalam demokrasi, khususnya di dalam pemerintahan, saya rasa Media juga memiliki pengetahuan yang sangat luas, dan ketika dirasa ada kesalahan kami saat mengerjakan rabat beton tersebut, kami lebih senang diingatkan dan di arahkan bagaimana yang menurutnya benar dan sesuai aturan, kalau seperti ini, saya merasa di salahkan tanpa di kontrol” tuturnya kepada kami.

Baca Juga :  Desa Jorongan Salurkan BLT-DD Bulan Januari s/d April Tahun 2025

Masyarakat sekitar pembangunan tersebut juga memberikan komentarnya “masyarakat mana yang resah sih mas, kami semua merasa diuntungkan dengan adanya pembangunan itu, agar pekerja lebih semangat, kami selaku ibu-ibu berantusias untuk bergantian menyiapkan kopi untuk diberikan ke para pekerja” ungkap wanita paruh baya dengan nada seperti makhluk terkuat di bumi.

Dengan adanya kejadian tersebut, pemerintah desa berharap kepada semua teman media agar bisa menjadi kontrol yang baik, sehingga bisa membantu pengembangan desa untuk lebih cepat maju dan berkembang.