Brilian•BANDUNG – Seiring meningkatnya populasi dan mobilitas di Kota Bandung, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung terus memperkuat upaya menekan angka pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya. Berbagai langkah dilakukan, mulai dari edukasi, sosialisasi, hingga penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Dewi Prawira, mengatakan bahwa kepatuhan berlalu lintas masih menjadi tantangan utama dalam upaya menekan kecelakaan.
“Kurangnya disiplin berkendara masih menjadi faktor utama penyebab kecelakaan di Kota Bandung. Oleh karena itu, kami gencarkan edukasi di sekolah dan komunitas serta menempatkan petugas di persimpangan untuk meningkatkan kesadaran pengendara,” ujar AKP Dewi saat menjadi narasumber di Basa Basi Podcast Pokja PWI Kota Bandung, Senin (17/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa sosialisasi dan edukasi lalu lintas difokuskan pada kelompok usia muda, terutama pelajar SMP dan SMA, yang rentan berkendara tanpa pengalaman atau izin resmi.
Pengawasan Kendaraan Listrik dan Titik Rawan Kecelakaan
Selain disiplin berkendara, Satlantas Polrestabes Bandung juga menyoroti penggunaan kendaraan listrik yang masih diatur dalam Permenhub Nomor 45 Tahun 2020.
“Kendaraan listrik, terutama sepeda listrik, tidak dianjurkan digunakan di jalan raya. Penggunaannya hanya diperbolehkan di lajur khusus atau kawasan tertentu seperti pemukiman, car-free day, dan kawasan wisata,” jelas AKP Dewi.
Sementara itu, Wakil Kanit Kamsel Satlantas Polrestabes Bandung, Iptu Isman R, mengungkapkan bahwa beberapa titik rawan kecelakaan di Kota Bandung antara lain berada di Jalan Suci (Surapati-Cicaheum) dan flyover Kiaracondong.
Meski demikian, angka kecelakaan di Kota Bandung pada 2024 tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk terus menekan angka kecelakaan, Satlantas berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam memasang speed trap di wilayah rawan. Selain itu, pemangkasan ranting pohon yang menghalangi rambu lalu lintas juga dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pertamanan.
“Kondisi jalan di Kota Bandung secara umum cukup baik. Namun, sering kali pengendara justru memacu kendaraan melebihi batas kecepatan yang dianjurkan karena merasa jalannya nyaman,” ujar Iptu Isman.
Ia juga menilai bahwa penerangan jalan masih perlu ditingkatkan di beberapa titik guna meningkatkan keselamatan pengendara, terutama pada malam hari.**
Tinggalkan Balasan