Jakarta – Potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk menjadi eksportir lobster utama dunia kembali disoroti oleh Anggota DPR-RI Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Menurutnya, sumber daya kelautan yang melimpah di wilayah pesisir Indonesia adalah kunci dalam mewujudkan ambisi tersebut.

Saat ini, Vietnam menduduki posisi teratas sebagai pengekspor lobster di Asia Tenggara dengan produksi tahunan lebih dari 5.800 ton. Fakta yang menarik adalah mayoritas benih lobster yang digunakan Vietnam—sekitar 90%—berasal dari perairan Indonesia. Setiap tahunnya, miliaran benih lobster bermigrasi melalui jalur laut selatan Indonesia, mulai dari Pulau Christmas hingga ke Kepulauan Papua Nugini.

Namun, tantangan besar masih dihadapi. Tingkat kelangsungan hidup benih lobster di laut sangat rendah, hanya sekitar 0,1%. Predator alami seperti ikan lemuru, layang, teri, dan momar putih menjadi ancaman utama bagi benih-benih tersebut.

Baca Juga :  Produktivitas Padi di Tarik Sidoarjo Tembus 9 Ton Per Hektare, Bambang Haryo : Petani Semakin Sejahjtera

### Minimnya Pemanfaatan Benih Lobster

BHS menilai bahwa potensi benih lobster yang tersedia di perairan Indonesia masih sangat kurang dimanfaatkan. “Nelayan kita hanya memanfaatkan kurang dari 1% dari jumlah total benih lobster yang melimpah setiap tahunnya,” ungkapnya. Ini menunjukkan adanya peluang besar yang belum tersentuh secara optimal. Dengan pengelolaan yang lebih baik, Indonesia berpeluang besar menggeser Vietnam sebagai negara penghasil dan pengekspor lobster terkemuka.

### Dukung Teknologi dan Edukasi

Untuk meningkatkan produktivitas budidaya lobster, pengembangan infrastruktur yang mendukung sangat diperlukan. BHS menegaskan pentingnya edukasi bagi nelayan lokal mengenai praktik budidaya yang berkelanjutan. Dengan teknik yang tepat, tingkat kelangsungan hidup benih lobster dapat ditingkatkan secara signifikan. Langkah ini juga diperkirakan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir serta memperkuat perekonomian lokal dan nasional.

Baca Juga :  Dorong UMKM Naik Kelas, Bambang Haryo Soekartono Pastikan Dukungan Nyata

### Regulasi dan Kebijakan yang Berkelanjutan

Selain itu, BHS menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengatur kebijakan ekspor benih lobster. Pengawasan yang ketat terhadap aktivitas ekspor benih dapat membantu meningkatkan nilai tambah bagi pelaku usaha lokal. Hal ini diharapkan mampu menciptakan industri lobster yang lebih kompetitif dan berkelanjutan di dalam negeri.

“Indonesia memiliki potensi laut yang luar biasa. Dengan pengelolaan yang tepat, kita bisa menjadi penghasil lobster terbesar dunia,” ujar BHS dengan penuh optimisme.

Dengan komitmen yang kuat dan kolaborasi dari berbagai pihak, potensi besar ini dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi baru bagi Indonesia. Langkah ini juga bisa memperkuat daya saing produk perikanan nasional di pasar internasional dan membawa kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat pesisir.