Sidoarjo – Nelayan Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, menyambut baik bantuan sebesar Rp15 juta yang diberikan oleh anggota DPR-RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS). Bantuan ini bertujuan untuk mendukung kegiatan tradisi petik laut yang akan segera dilaksanakan oleh para nelayan setempat.
BHS menyampaikan bahwa tradisi petik laut memiliki nilai budaya yang penting dan patut terus dilestarikan. Selain menjadi ajang doa meminta keselamatan, kegiatan ini juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata lokal.
“Kegiatan petik laut ini tidak hanya tradisi, tetapi juga bisa menjadi peluang ekonomi. Jika ditunjang dengan keramba jaring apung dan pengelolaan yang baik, kawasan perikanan seperti ini dapat menjadi destinasi wisata kuliner dan edukasi,” ujar BHS dalam sambutannya.
**Apresiasi Nelayan Terhadap BHS**
Abdul Rochom, salah satu tokoh nelayan Desa Cemandi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BHS atas kepeduliannya terhadap kesejahteraan nelayan.
“Terima kasih Bapak BHS atas bantuannya. Hanya Bapak BHS yang mau turun langsung dan melihat kondisi nelayan di sini. Sekaligus kami ucapkan selamat HUT ke-17 Partai Gerindra, semoga terus memberikan pengabdian terbaik, khususnya bagi para nelayan,” ujar Rochom penuh haru.
**Potensi Besar Maritim Indonesia**
Dalam kunjungannya, BHS menyoroti potensi besar sektor perikanan Indonesia. Dengan garis pantai sepanjang 99.093 kilometer, Indonesia menjadi negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Namun, BHS menyayangkan fakta bahwa Vietnam—yang memiliki garis pantai jauh lebih pendek (sekitar 3.260 kilometer)—berhasil menjadi produsen lobster terbesar di dunia. Ironisnya, lobster yang diproduksi di Vietnam berasal dari benih lobster Indonesia.
“Vietnam bisa menghasilkan lobster dalam jumlah besar karena pengelolaan yang baik. Ini menunjukkan potensi besar kita yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Jika kita lebih serius mengembangkan perikanan, hasilnya pasti akan jauh lebih baik,” ungkap BHS.
BHS juga menegaskan pentingnya pengelolaan hasil laut yang optimal di masa depan. Ia menyatakan harapan besarnya terhadap program Presiden Prabowo, yang menurutnya dapat menjadikan lobster dan hasil laut lainnya sebagai sumber kemakmuran rakyat Indonesia.
“Kita harus memanfaatkan kekayaan laut kita sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat,” tutup BHS.
Tradisi petik laut ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi momentum pengembangan potensi maritim di wilayah Sidoarjo dan Indonesia secara umum.
Tinggalkan Balasan