Brilian News.id | Mojokerto – Dua santri dari SMA ELKISI, Mojokerto, yaitu Mirza Fadhlah Al-Hadi (Kelas 12 Excellent 1) dan Muhammad Frizky Wizyafaza (Kelas 12 Kader Ulama 1), membawa harum nama institusi mereka dengan berpartisipasi dalam ajang bergengsi World Robotic Competition (WRC) 2025. Kompetisi robot internasional ini diselenggarakan di Malaysia dan Singapura pada 11-15 Januari 2025.
Direktur sekaligus Pengasuh Ponpes eLKISI Dr.KH Fathurrohman, M.Pd.I , mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi ini. “Kami berharap semua kegiatan berjalan lancar dan perwakilan dari ELKISI mendapatkan hasil yang terbaik. Semoga ini juga menjadi dorongan atau motivasi bagi para santri lainnya,” ujar Kyai Fathurohman saat melepas kedua santri tersebut. Sabtu (11/1/25)
Keikutsertaan santri ELKISI di ajang internasional bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, pondok telah mengirimkan perwakilannya ke kompetisi serupa lebih dari tiga kali. Program ini merupakan salah satu upaya konkret Pondok Pesantren ELKISI untuk menjangkau level global di bidang robotik dan teknologi, sekaligus mempertahankan eksistensinya di kancah internasional.
Kompetisi WRC 2025 dikenal sebagai ajang robotika tingkat dunia yang mempertemukan peserta dari berbagai negara. Kedua santri ini telah melewati serangkaian seleksi ketat di tingkat nasional untuk mendapatkan kesempatan berkompetisi di panggung internasional. Mereka akan menampilkan inovasi robotik yang mencerminkan kreativitas dan keahlian teknologi modern.
Mirza Fadhlah dan Muhammad Frizky telah mempersiapkan diri dengan matang. Keduanya mengaku mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah dan bimbingan intensif dari para mentor di ELKISI. “Kami bersyukur bisa sampai ke tahap ini dan bertekad memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Mirza sebelum berangkat.
Pada tahun 2025, ELKISI juga memperluas cakupan program keilmuannya di Tingkat Internasional. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi Dauroh Madinah, Dauroh di Universitas Al-Azhar, Rihlah Ilmiah Malaysia-Thailand, serta program pengabdian dakwah di Singapura dan Malaysia. Salah satu program besar yang sudah dijadwalkan adalah Dauroh Madinah, yang akan dimulai sekitar 5 Februari 2025, di mana santri akan belajar selama kurang lebih satu bulan di Madinah.
Dengan dukungan penuh dari keluarga, guru, dan rekan-rekan santri lainnya, Mirza dan Frizky diharapkan dapat membawa pulang prestasi gemilang. Hasil dari kompetisi ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi dan berkompetisi di level dunia.
Tinggalkan Balasan