Brilian•BANDUNG – Kesibukan tampak di Bangsal Bernard Tani, Jalan Lapang No. 27 Cipangisikan, Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Tempat ini menjadi pusat aktivitas kelompok tani Bernard Tani yang telah berdiri sejak 2014.
Puluhan anggota kelompok terlihat memilah hasil panen hortikultura yang dibagi menjadi tiga tingkatan kualitas. Grade 1 disiapkan untuk ritel, Grade 2 untuk grosir, dan Grade 3 untuk produk olahan. Sayuran premium ini dihasilkan dari lahan budidaya seluas 60 hektare yang tersebar di empat desa, yaitu Warnasari, Margaluyu, Sukaluyu, dan Pulosari.
Ketua Kelompok Tani Bernard Tani, Pipit Candra, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari perjuangan panjang. Meskipun pernah mengalami kerugian, kegigihan mereka akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Saat ini, kelompok tersebut berhasil membudidayakan lebih dari 30 komoditas hortikultura dengan kualitas premium.
“Selain kualitas, kami juga menonjolkan inovasi kemasan. Salah satunya adalah parsel sayur, yang banyak diminati instansi besar seperti Bank Indonesia dan BUMN,” ungkap Pipit.
Bernard Tani juga aktif mengikuti misi dagang untuk memperluas jaringan bisnis, termasuk dengan buyer internasional dari Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Jepang.
Dukungan BRI dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Dalam menghadapi perubahan iklim yang memengaruhi produktivitas, Bernard Tani terus berinovasi dengan menerapkan smart farming. Teknologi ini membutuhkan dukungan fasilitas pengairan, yang kemudian diajukan kepada BRI.
“BRI sangat responsif. Mereka memberikan bantuan berupa lokasi persemaian, sumur bor, toren, dan bak penampungan air. Ini sangat membantu kami,” ujar Pipit.
Menurut RCEO BRI Bandung, Sadmiadi, Bernard Tani menjadi klaster unggulan binaan BRI sejak 2023. Dukungan berupa CSR yang diberikan bertujuan untuk memperkuat ketahanan pertanian kelompok ini, khususnya menghadapi tantangan musim kemarau panjang.
Dengan hasil panen yang menjangkau pasar ekspor dan ritel dalam negeri, Bernard Tani terus menunjukkan potensinya sebagai salah satu penggerak pertanian berkelanjutan di Pangalengan.**