Brilian News.id | Gresik — Setelah berbagai aksi dan tuntutan dari warga, perbaikan jalur provinsi Bambe-Legundi di Driyorejo, Gresik, resmi dimulai. Kondisi jalan yang rusak parah sebelumnya memicu kekhawatiran masyarakat karena sering menjadi penyebab kecelakaan, terutama pada malam hari. Garda Driyorejo Bersatu, kelompok yang aktif melakukan protes terkait kondisi jalan tersebut, menyambut baik langkah perbaikan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap keselamatan pengguna jalan.
Heru, Ketua Garda Driyorejo Bersatu, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah cepat yang diambil oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jawa Timur. “Kami mengapresiasi tindakan cepat dari PU Jatim dalam merespons keluhan masyarakat. Ke depannya, kami berharap tidak hanya jalan yang diperbaiki, tetapi juga adanya penambahan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan zebra cross di beberapa titik rawan,” ujarnya.
Sebelumnya, aksi protes warga yang menandai gundukan jalan dengan cat putih dan memasang rambu darurat menarik perhatian, memaksa pemerintah untuk segera bertindak. Kondisi jalan yang berlubang dan tidak rata membahayakan pengendara, sehingga menimbulkan banyak keluhan, terutama dari warga yang sering melintasi jalur tersebut.
Perbaikan jalan kini sudah dimulai di sejumlah titik kritis yang sering dilaporkan warga sebagai lokasi rawan kecelakaan. Andik, perwakilan dari pihak PU yang berada di lokasi pengerjaan, menjelaskan bahwa perbaikan ini akan dilakukan dengan maksimal. “Untuk beberapa titik yang rusak, diperkirakan butuh waktu sekitar seminggu,” jelasnya pada Minggu dini hari (17/11/2024).
Selain perbaikan jalan, warga juga berharap ada langkah-langkah tambahan dari pemerintah, seperti pemasangan PJU di area yang minim pencahayaan serta zebra cross di lokasi yang sering dilintasi pejalan kaki. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan di jalur yang menjadi penghubung utama antara Driyorejo dengan kota-kota di sekitarnya.
“Kami berharap pemerintah lebih responsif ke depannya, sehingga keluhan seperti ini bisa ditanggapi lebih cepat tanpa harus menunggu aksi atau protes dari warga,” tutup Heru.
Tinggalkan Balasan