Probolinggo | Brilian-news.id,-Ketegangan kembali memuncak di Pelabuhan Probolinggo ketika Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kota Probolinggo turun langsung memantau proses kegiatan bongkar muat yang diduga ilegal, di karenakan tidak ada mengantongi ijin resmi dari KSOP Muat tersebut dikabarkan diangkut oleh kapal KM Sahabat Sejati 8, yang aktivitasnya menimbulkan kecurigaan dan ketidakpuasan dari berbagai pihak terkait. Rabu (28/08/24)
Komandan KOTI Pemuda Pancasila Kota Probolinggo, Adi Susanto, menjelaskan alasannya hadir di lokasi. “Saya di sini mewakili ketua, karena sebagian karyawan TKBM adalah anggota PP Kota Probolinggo. Kehadiran saya ini untuk memastikan anggota PP yang bekerja di TKBM tidak bertindak anarkis,” ujar Adi dengan tegas saat dikonfirmasi oleh awak media.
Adi Susanto, menambahkan bahwa kehadirannya juga untuk mencegah potensi konflik. “Bongkar muat yang seharusnya dilakukan oleh TKBM resmi, malah dilakukan oleh koperasi puskopal puspenerbal tenaga kerja yang tidak memiliki izin dari KSOP maupun legalitas dari koperasi. Kalau saya tidak hadir, bisa saja terjadi konflik karena ketidakadilan ini,” tambahnya.
Abdul M. Jufri, Ketua Koperasi TKBM Pelabuhan Probolinggo, juga angkat bicara. “KSOP belum pernah memberikan rekomendasi kepada TKBM koperasi puskopal pusnerbal. Dari dinas koperasi provinsi pun tidak pernah ada suara memberikan izin. Kegiatan ini bisa disebut ilegal meskipun barang dan kapalnya resmi,” jelasnya.
Jufri menyarankan agar pihak KSOP memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai legalitas kegiatan tersebut, karena saat ini masih banyak kejanggalan dalam proses bongkar muat yang terjadi.
Menanggapi situasi ini, Kepala KSOP Kelas 4 Pelabuhan Probolinggo, Taufiq Rahman, mengimbau agar semua pihak menahan diri. “Kami berharap kepada rekan-rekan TKBM untuk menjaga kondusifitas. Kami sedang melakukan pendekatan untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ungkap Taufiq.
Ia menegaskan bahwa KSOP Probolinggo selalu bekerja sesuai prosedur yang berlaku dan meminta agar tidak ada aksi-aksi yang tidak diinginkan.
Achmad Nur Chisbullah, Ketua PPM Pelabuhan Probolinggo, turut memberikan pandangannya. “Untuk mencegah konflik dan menjaga nama baik TKBM, kami akan mendukung upaya hukum semaksimal mungkin. Mediasi sebenarnya sudah dilakukan, tinggal menunggu hasil dalam satu dua hari ini,” ujarnya.
Chisbullah menekankan pentingnya mendukung KSOP dalam menegakkan regulasi yang berlaku, guna menjaga ketertiban dan keamanan di pelabuhan.
Dengan situasi yang semakin memanas, semua pihak kini menanti langkah selanjutnya dari pihak berwenang untuk menyelesaikan konflik ini secara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Namun ironisnya kami juga mendapat informasi kegiatan ilegal tersebut telah meminta perlindungan dari 30 hingga 50 oknum-oknum kacang hijau laut dari Grati Pasuruan guna melancarkan kegiatan ilegal tersebut.
Dalam upaya memberikan gambaran mengenai situasi terkini di Pelabuhan Probolinggo, di mana Pemuda Pancasila mengambil peran penting dalam menjaga kondusifitas dan mencegah terjadinya konflik di tengah isu bongkar muat yang diduga ilegal.