Brilian News.id | Gresik, 24 Agustus 2024 – Menindaklanjuti aksi protes warga Dusun Lopang terkait polusi bau dan kebisingan yang ditimbulkan oleh PT Daesang Ingredients Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik menginstruksikan perusahaan untuk melakukan uji kebauan sebagai respons atas laporan warga yang sebelumnya menggelar aksi protes di depan perusahaan pada Senin (19/8/24).
PT Daesang Ingredients Indonesia, bekerja sama dengan Envilab, mengadakan uji kebauan di sekitar lokasi perusahaan selama dua hari, yaitu pada Jumat (23/8/24) dan Sabtu (24/8/24).
Menurut keterangan petugas laboratorium, yang ditemui di lokasi pengetesan tersebut, proses pengambilan satu kali sample membutuhkan waktu antara 50 hingga 60 menit.
Pada hari pertama, uji kebauan dilakukan dua kali, masing-masing dengan durasi sekitar satu jam. Setelah sesi kedua uji kebauan selesai pada pukul 19.46 WIB, bau tidak sedap mulai tercium di Dusun Lopang. Menanggapi situasi ini, petugas keamanan perusahaan segera melaporkannya kepada manajemen PT Daesang Ingredients Indonesia. Sebagai langkah antisipasi, perusahaan memutuskan untuk menghentikan kembali operasional plant yang telah beroperasi sejak sore hari tersebut.
Uji kebauan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan total 12 jam, dibagi ke dalam beberapa sesi yang masing-masing berlangsung selama satu jam. Pengecekan dilakukan di tiga lokasi berbeda di sekitar Dusun Lopang. Titik pertama berlokasi di RT 01, dilaksanakan pada pukul 12.30 hingga 17.30 WIB; lokasi kedua di RT 02, berlangsung pukul 18.00 hingga 21.00 WIB; dan lokasi ketiga berada di jalan poros dusun, berlangsung pada pukul 21.30 hingga 00.30 WIB.
Pada sesi uji di lokasi kedua di RT 02, bau kembali tercium mulai pukul 19.00 WIB dan berlangsung hampir selama satu jam. Sejumlah warga yang hadir di lokasi kemudian meminta petugas keamanan perusahaan untuk membuat berita acara untuk ditandatangani bersama.
Pri, salah satu warga yang turut hadir, menyampaikan harapannya agar hasil tes ini dapat menjadi acuan yang jelas mengenai dampak polusi bau terhadap kehidupan sehari-hari warga. “Kami berharap hasil uji ini bisa memberikan penjelasan konkret mengenai gangguan bau yang sering kami rasakan di dusun kami,” ujarnya.
Uji kebauan ini diharapkan mampu memberikan gambaran lebih jelas mengenai sumber dan tingkat pencemaran bau yang selama ini dikeluhkan warga. Warga kini menunggu hasil laboratorium yang dijadwalkan keluar dalam 14 hari kerja, dengan harapan adanya tindakan nyata dari pihak perusahaan untuk mengatasi masalah bau ini demi kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.