Brilian •BANDUNG – Wakil Ketua IV Baznas Jawa Barat, Achmad Faisal, mengungkapkan bahwa potensi zakat di wilayah Jawa Barat diperkirakan mencapai sekitar 33 triliun rupiah. Namun, saat ini, zakat yang berhasil dihimpun baru sekitar 7 triliun rupiah. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar antara potensi dan realisasi zakat yang terkumpul.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Baznas Provinsi Jawa Barat dan Pokja PWI Kota Bandung, yang berlangsung di kantor Baznas Jabar, Jl. Soekarno Hatta – Batununggal, Bandung. Achmad Faisal menambahkan bahwa data penghimpunan zakat tersebut mencakup laporan dari Baznas Jabar serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah diverifikasi oleh Baznas.
“Angka 7 triliun rupiah merupakan total zakat yang berhasil dihimpun berdasarkan laporan dari Baznas dan LAZ terdaftar,” ujar Achmad. Ia juga menyebutkan bahwa sebagian besar zakat mungkin disalurkan secara individu atau melalui lembaga zakat yang belum terverifikasi.
Achmad menambahkan bahwa Baznas Jabar mengandalkan laporan dari LAZ dan baznas itu sendiri dalam menghitung total zakat yang terhimpun. “Kami mencatat semua laporan dari LAZ secara berkala. Ini menjadi dasar perhitungan kami mengenai jumlah zakat yang terhimpun,” terangnya.
Ia menekankan perlunya kolaborasi aktif dengan masyarakat dan media untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya berzakat. “Zakat di Jabar memiliki potensi besar dan memerlukan sinergi antara semua pihak untuk memaksimalkan penghimpunan dan distribusi zakat”.**
