Gresik | Brilian News.id – Tahun baru Hijriah, yang jatuh pada tanggal 1 Muharram, dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, khususnya di Jawa, perayaan ini sering kali diharmonisasikan dengan kebiasaan dan tradisi lokal yang kaya akan makna spiritual dan budaya.
Di Tahun ini, menurut kalender yang memuat kalender Hijriah, Masehi, dan Kalender Jawa, 1 muharram jatuh pada 7 Juli. Secara tidak langsung, malam 1 Suro 2024, tepat pada malam 6 Juli 2024.
Doa untuk Tahun Baru Hijriah
Pada malam 1 Muharram, banyak umat Muslim mengadakan doa bersama untuk menyambut tahun baru Hijriah. Doa ini dipanjatkan sebagai bentuk syukur dan harapan akan tahun yang lebih baik. Berikut adalah doa yang biasa dibacakan:
اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيمُ الْحَنَّانُ الْمَنَّانُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، رَبُّنَا وَرَبُّ آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ. اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا كَثِيرًا. اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْعَامَ عَامَ خَيْرٍ وَبَرَكَةٍ، وَاحْفَظْنَا فِيهِ مِنْ كُلِّ شَرٍّ وَمَكْرُوهٍ.
Terjemahan:
“Ya Allah, Engkau yang abadi, yang terdahulu, yang Maha Penyayang, yang Maha Pemberi, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau adalah Tuhan kami dan Tuhan nenek moyang kami yang pertama. Ya Allah, Engkau adalah Raja yang sejati dan nyata, tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya serta para sahabatnya, dan berilah kesejahteraan yang banyak. Ya Allah, jadikanlah tahun ini tahun yang baik dan penuh berkah, dan lindungilah kami dari segala keburukan dan hal yang tidak diinginkan.”
Kebiasaan Orang Jawa
Di Jawa, perayaan tahun baru Hijriah sering kali diintegrasikan dengan berbagai kebiasaan dan tradisi lokal yang kaya akan nilai-nilai spiritual. Salah satu yang paling dikenal adalah perayaan malam 1 Suro, yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Islam.
Kirab Budaya:
Kirab budaya adalah salah satu tradisi yang umum dilakukan. Masyarakat mengadakan arak-arakan yang diikuti oleh warga yang mengenakan pakaian adat Jawa. Mereka membawa berbagai sesaji sebagai simbol harapan dan permohonan perlindungan dari Tuhan. Kirab ini biasanya diiringi dengan doa-doa dan syair-syair pujian.
Doa dan Zikir Bersama:
Pada malam 1 Suro, masyarakat Jawa sering mengadakan doa dan zikir bersama di masjid atau di tempat-tempat suci. Doa ini dipanjatkan untuk memohon perlindungan dan keberkahan di tahun yang baru. Suasana khusyuk dan penuh haru biasanya menyelimuti acara ini, menciptakan rasa kebersamaan dan spiritualitas yang mendalam.
Ritual Pembersihan Diri:
Banyak orang Jawa yang memanfaatkan momen ini untuk melakukan ritual pembersihan diri, seperti mandi suci di mata air atau sungai yang dianggap keramat. Ritual ini dilakukan dengan keyakinan bahwa air tersebut memiliki kekuatan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesialan, serta membawa berkah dan kesucian di tahun yang baru.
Refleksi dan Introspeksi:
Malam 1 Suro juga dijadikan waktu untuk refleksi dan introspeksi diri. Masyarakat diajak untuk merenungkan perjalanan hidup selama satu tahun terakhir dan membuat resolusi untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang akan datang. Ini adalah momen yang penting untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas spiritual.
Kesimpulan;
Perayaan tahun baru Hijriah dan malam 1 Suro merupakan perpaduan yang harmonis antara tradisi Islam dan kebiasaan lokal Jawa. Dengan memperbanyak doa, ibadah, dan kegiatan sosial, diharapkan tahun yang baru ini membawa kedamaian, keberkahan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Tinggalkan Balasan