Oknum Guru di Gresik Diduga Manfaatkan Moment PPDB untuk Meraup Keuntungan Pribadi, Tarik Tarif Rp 5 Juta per Anak

Kami juga menghimbau masyarakat untuk tidak takut melaporkan kasus serupa jika menemukannya," kata Aris.

Gresik | Brilian News.id – Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan adanya laporan praktik kecurangan yang dilakukan oleh seorang oknum guru di Gresik yang memanfaatkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk meraup keuntungan pribadi. Diketahui, oknum guru tersebut menarik tarif sebesar Rp 5 juta per anak.

Aris Gunawan, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Front Pembela Suara Rakyat (FPSR), menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan serius ini. “Kami akan melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini. Kami berkomitmen untuk mengungkap ke mana saja aliran uang tersebut,” tegas Aris. Kamis(4/7/24)

Kasus ini terungkap setelah mendapatkan informasi dari narasumber yang memberikan informasi adanya pungutan liar yang dilakukan oleh oknum guru tersebut kepada Aris. Dengan modus membayar sejumlah uang agar calon siswa SMPN bisa diterima di sekolah. Salah satu narasumber menyatakan bahwa calon siswa yang mendaftar secara mandiri akan menemui kesulitan untuk diterima, kecuali melalui oknum guru tersebut. Pernyataan ini yang membuat Aris geram.

Bacaan Lainnya

“Ini adalah bentuk penyalahgunaan wewenang yang tidak bisa ditoleransi. Pendidikan seharusnya bebas dari praktik korupsi dan kolusi,” ujar Aris dengan nada marah. “Tindakan oknum guru tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai prinsip keadilan dalam pendidikan,” tambahnya.

FPSR akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa oknum guru tersebut mendapatkan sanksi yang setimpal. “Kami juga menghimbau masyarakat untuk tidak takut melaporkan kasus serupa jika menemukannya,” kata Aris.

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk menjaga integritas dan transparansi dalam setiap proses penerimaan siswa. Masyarakat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *