Brilian•BANDUNG – Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan A.T., M.M., melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung pada Senin, 1 April 2024, untuk memantau perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang semakin meningkat.

Bersama jajaran RSUD Kota Bandung, Tedy menjenguk pasien DBD yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut, sambil mengungkapkan apresiasi atas kerja keras tenaga kesehatan dalam menangani kasus DBD yang kian mengkhawatirkan di Kota Bandung.

“Saya berharap para tenaga kesehatan di RSUD Kota Bandung tetap diberikan kesehatan dan kesabaran dalam menghadapi lonjakan kasus DBD ini,” ucap Tedy saat melakukan kunjungan tersebut.

Baca Juga :  Agung Firmansyah Apresiasi Aksi Donor Darah PMI Kecamatan Lengkong

Menurut data RSUD Kota Bandung, kasus DBD pada tahun 2023 mencapai 340 kasus dengan satu orang meninggal. Sedangkan hingga 1 April 2024, tercatat ada 247 kasus dengan enam orang meninggal.

Tedy menekankan pentingnya upaya untuk menekan angka kematian akibat DBD. Dia mendukung langkah tim khusus yang dibentuk Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk membatasi penyebaran DBD di tengah masyarakat.

“Kita perlu terus mensosialisasikan gejala DBD agar masyarakat semakin sadar dan segera mendapatkan pertolongan medis jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut,” tegasnya.

Tedy juga menyoroti lonjakan kasus DBD tidak hanya terjadi di Kota Bandung, tetapi juga di kota dan kabupaten lain di Jawa Barat.

Baca Juga :  Agung Firmansyah Apresiasi Aksi Donor Darah PMI Kecamatan Lengkong

“Dorongan pencegahan dan penanganan DBD perlu dilakukan tidak hanya di Kota Bandung, tetapi juga di seluruh Jawa Barat. Lonjakan kasus ini menjadi perhatian bersama bagi seluruh masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Kota Bandung, Nita Kurniati Somantri, mengungkapkan bahwa sebagian besar pasien DBD yang dirawat saat ini adalah anak-anak, yang membutuhkan perhatian khusus dalam penanganan.

“Kami menghadapi kekurangan tenaga kesehatan khususnya dalam merawat pasien DBD, terutama di ruangan khusus yang membutuhkan perawat terspesialisasi,” jelas Nita.**