Brilian-news.id | Probolinggo,-Tahun 2023 desa Kerpangan kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo menganggarkan DD ketahanan pangan berupa Peningkatan Produksi Peternakan (Alat Produksi dan pengolahan peternakan, kandang, dll). Jumlah alat produksi dan pengolahan peternakan yang diserahkan (Ketahanan Hewani) Rp 180.000.000
Ketahanan pangan desa adalah kemampuan suatu desa atau komunitas desa untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya secara mandiri dan berkelanjutan, dengan memperhatikan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, serta nilai gizi dari pangan yang dihasilkan. Hal ini mencakup produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang berkelanjutan, serta upaya-upaya untuk membangun kemandirian dan kedaulatan pangan di tingkat lokal.
2023 Saat kami brilian-news.id ingin melakukan kontrol sosial ke desa, sekretaris desa telah menemui kami di warung sebelah alfa dan beliau menjelaskan, “kambing saya serahkan ke warga mas, dan ini ada foto beberapa kambing yang mati, kalau mau ke lokasi besok saya hubungi, saya sekarang ada janji sama habib”, terangnya.
Satu minggu kemudian karena saya tidak mendapat informasi lagi dari sekretaris desa, kami lanjut klarifikasi kepada PJ kepala desa terkait anggaran ketahanan pangan, “maaf mas saya meskipun menjadi PJ di desa Kerpangan, saya Cuma dikasi wewenang mengasikan BLT DD saja, untuk yang lain saya tidak dikasi wewenang sama sekali, semua di hendel sama sekretaris desa”, terangnya kepada brilian-news.id sembari menunjukan wajah malu karenah seolah-olah PJ kepala desa seperti dikebiri.
Kami selaku awak media terus melakukan kontrol sosial, dan kami juga menemukan anggaran perpustakaan tahun 2020 senilai Rp.10.000.000 , 2022 senilai Rp.6.000.000 dan 2023 hingga sekarang Kurang lebih Rp.1.500.000 sampai Rp.2.000.000 per tahap.
Dalam fakta di lapangan warga menjelaskan, “perpustakaan desa Kerpangan tidak pernah aktif mas, mana ada perpustakaan aktif di desa, meskipun adapun desa Kerpangan tidak pernah aktif di jam pulang sekolah anak-anak, terus yang mau ke perpustakaan siapa”, terang warga sembari tersenyum tidak enak.
Hingga digantinya PJ kepala desa tahun 2023, kami brilian-news.id belum mendapatkan bukti wujudnya kambing tersebut, dan keaktifan perpustakaan di desa Kerpangan.
Dan hingga berita ini ditayangkan, kami menduga kuat dana desa Kerpangan telah dimanipulasi dan kami akan terus menanyakan ke pihak-pihak terkait, dan kami berharap pihak terkait bisa melakukan audit, agar masyarakat tidak menilai hukum di Kabupaten Probolinggo sangat tumpul ke atas.
Kami Brilian-news.id juga mendapati informasi status tanah kosong tidak bertuan yang dengan mudah di ambil alih kepemilikannya dan di jual ke orang lain.
Dalam peraturan yang kami tahu, tanah tidak bertuan bisa digunakan oleh semua masyarakat dan bisa jadikan kepemilikan setelah dikelola lebih dari 20 tahun.
Saat kami mendapati informasi dari masyarakat yang enggan disebut namanya karena kerap mendapat ancaman, “itu tanah GG alias tanah tidak bertuan yang di ambil alih atau di suratkan oleh desa Kerpangan lalu dijual ke orang lain, setelah laku uangnya di bagi-bagi, yang saya tahu setelah mendapat pembagian mereka rata-rata beli mobil”, terangnya.
“Saya tahu itu tanah GG atau tanah tidak bertuan, tanah itu murni milik negara, itu sebagian tanah milik jalan dan sebagiannya lagi milik sungai”, imbuhnya sembari menunjukkan wajah geram kepada pemerintah desanya.
Dengan adanya dugaan penyala gunaan dana desa dan informasi tanah tidak bertuan yang dengan mudah diperjual belikan lalu di buatkan bukti kepemilikan, kami Brilian-news.id, Berita1detik, KompasIndonesia dan AMI Aliansi Madura Indonesia akan melakukan klarifikasi ulang, dan karena kerugian negara kami perkirakan sudah melebihi 1 miliar, kami akan meminta KPK dan pihak terkait segera melakukan pengembangan dan penindakan.