Madrasah Diniyah Ula Miftahul Hudah Gelar Haflah Attasyakur dan Akhirusanah ke 23

Sambutan pertama disampaikan oleh Pengasuh Ustadz Babun Fauzi. (Foto - Usman)

Brilian-news.id | PASURUAN,-Minggu (03/03/2024) bertepatan dengan 23 Syakban 1445 H, Madrasah Diniyah Miftahul Hudah menggelar acara “Haflah Attasyakur dan Akhirussanah yang ke-23”. Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB di halaman Miftahul Hudah, Pendoso, Rebalas Grati Pasuruan.

Acara ini dihadiri oleh segenap para asatiz, wali santri, serta seluruh santri.acara dimulai dengan pembukaan, kemudian pembacaan lalaran nazam Ustadz Lutfi Hakim.

Dilanjutkan dengan prosesi wisuda dan pembacaan ikrar wisuda oleh 5 wisudawan dan 6 wisudawati yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan di madrasah diniyah Miftahul Hudah

Bacaan Lainnya

Dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi, tahlil dan doa, kemudian sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Pengasuh Ustadz Babun Fauzi,

Dalam sambutannya, menyampaikan sebuah hadis mengenai cara berbakti kepada orang tua yang telah tiada, Ada empat cara, bahkan dalam riwayat yang lain ada lima. Pertama, mendoakan kedua orang tua, Kedua, memintakan ampun untuk kedua orang tua, Ketiga, melanjutkan perjuangan orang tua, Keempat, menyambung tali silaturahmi untuk orang tua, dan terakhir memuliakan saudara dan teman-teman kedua orang tua.

Beliau juga menyampaikan kepada wali santri dan juga santri-santri, bahwasanya syarat orang tua sukses yakni mampu mencetak anak yang saleh dan mau mendoakan orang tuanya. Ini harus berbarengan, gak boleh dipisah. Sebab, ada anak saleh tetapi tidak mendoakan orang tuanya.

Beliau juga berpesan kepada wali santri, untuk terus mendukung dan memotivasi putra-putrinya. Selalu sabar, dan bukan hanya menuntut anak terlebih menuntut pondok pesantrennya. Terakhir beliau juga menyampaikan kepada santri-santri khususnya, bahwa santri sejati adalah seseorang yang mampu mengkolaborasikan ilmu yang didapat di Madrasah dan Pondok, dengan berbagai permasalahan dan situasi masa kini.

Terakhir, acara haflah attasyakur dan akhirussanah ditutup dengan pembacaan doa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *