Brilian•BANDUNG – Peran krusial Generasi Z dan Milenial menjadi sorotan dalam Pemilu serentak 2024, tidak hanya sebagai pemilih tetapi juga sebagai penyelenggara.
Andre Abdul Rozak (26), seorang Milenial aktif di PPK Kecamatan Bandung Wetan, berbagi pengalaman berharga sejak terlibat dalam sekretariat PPS Kelurahan pada tahun 2019. Menurutnya, menjadi bagian dari penyelenggara Pemilu bukan hanya penambah pengalaman, tetapi juga kontribusi pada kesuksesan Pemilu.
Firman Wardiansyah (24), dari PPS Kelurahan Tamansari, menyatakan pentingnya peran generasi muda dalam segala aspek kehidupan, termasuk penyelenggaraan Pemilu. Ia melihat partisipasi sebagai sarana bagi anak muda untuk aktif dan peka terhadap isu-isu masyarakat.
Diana Yuliani (20), seorang Gen Z, menjadi anggota KPPS dengan motivasi kontribusi pada masyarakat dan negara. Sebelumnya, ia terlibat dalam Panitia Pemutakhiran Data Pemilih. Baginya, ini adalah bukti bahwa anak muda juga mampu berkontribusi, dan posisi yang lebih senior dapat digantikan oleh generasi junior.
Khoirul Anam Gumilar Winata, Komisioner dan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Bandung, menjelaskan bahwa KPU mendorong Gen Z dan Milenial untuk berperan dalam penyelenggaraan Pemilu. Alasannya termasuk ketertarikan generasi ini pada teknologi dan sebagai bentuk regenerasi.
“Antusiasme generasi Z saya rasa tinggi karena mereka daftar sendiri bukan rekomendasi RT dan RW. Mereka mendaftar sendiri, apakah itu dorongan dari kampus atau sekolah untuk berpartisipasi dalam kegiatan kepemiluan,” ungkap Khoirul Anam, Selasa, 30 Januari 2024.
Antusiasme pemilih pemula di Kota Bandung juga terlihat tinggi, dengan banyak permintaan sosialisasi Pemilu dari sekolah dan organisasi kepemudaan.
Dengan jumlah pemilih pemula mencapai 10-15 persen dari DPT Kota Bandung, Khoirul Anam mengajak generasi Z dan Milenial untuk menggunakan hak suara mereka dengan cerdas, membawa harapan untuk masa depan Indonesia lima tahun ke depan.**