MANADO, – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Utara (Kesbangpol Sulut) akan memfasilitasi pembentukan Sekertariat Bersama Organisasi Kemasyarakatan (Sekber Ormas) berbasis keagamaan dan adat budaya yang ada di Sulut pasca peristiwa bentrok di Bitung beberapa waktu lalu.
Pembentukan Sekber Ormas ini sendiri digagas oleh Kesbangpol Sulut dalam rangka mempererat koordinasi dan komunikasi antar ormas di Sulut yang diharapkan dapat memperkuat persatuan dan persaudaraan juga kebersamaan ketahanan masyarakat yang selama ini merupakan ikon Sulut yang harus dipertahankan.
Hal tersebut diimplementasikan langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol Sulut, Ferry Sangian, dengan menggelar rapat koordinasi perdana bersama dengan pimpinan sejumlah ormas yang dilaksanakan di Teras Sparta, Tikala, Kota Manado, Selasa (28/11/2023), untuk menerima masukan, berdiskusi serta sharing.
Hadir pada rapat antara lain Tonaas Wangko Brigade Manguni Indonesia (BMI), Batara Rocky Ronoko, Sekwil Ansor Sulut, Ismail Maga, Ketua BKPRMI Sulut, Suryanto Muarif, Pemuda Muhammadiyah, M. Burhanuddin, Ketua FKPT Sulut, Max Togas, Ketua Daerah Pokdarkamtibmas Sulut, Aswin Kasim, Ketua Aliansi Kabasaran Seluruh Indonesia (AKSI), Stephen Liow, Pagarnusa, Zainal Arifin, FKDM Sulut, Noho Poiyo, Manguni Indonesia, John Hes Sumual, Sekjen Laskar Manguni Indonesia (LMI), Trius Abas, Wasekjen Brigade Manguni Nusantara (BMN), Benny Montolalu, Tonaas BMN, Michael Ekel Salim, Fokus BTM Sulut, Fadhil Sukandar, dan Brigade Masjid BKPRMI Sulut, dr Makmun Djaafara.
Para peserta tampak mengikuti kegiatan dengan antusias dan berlangsung interaktif. Ada sejumlah poin yang menjadi pokok pembahasan, diantaranya pembentukan Sekber Ormas dan langkah-langkah antisipatif dan preventif pasca bentrok elemen masyarakat di Kota Bitung. Selain itu juga dalam rapat tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan kegiatan.
Atas kegiatan rapat yang berjalan dengan baik dan lancar meski dilaksanakan dengan persiapan waktu yang singkat, Ferry Sangian mengucapkan terimakasih terhadap atensi seluruh peserta rapat.
“Kami dari Kesbangpol mengucapkan terimakasih terhadap atensi dari teman-teman ormas yang telah berkenan hadir pada acara hari ini. Dan tadi sudah ada poin-poin besar yang disepakati serta pernyataan sikap yang akan ditindaklanjuti oleh tim,” jelas Kepala Badan Kesbangpol Sulut tersebut.
Dikatakannya bahwa recana program awal untuk menindaklanjuti rapat tersebut adalah dengan pembentukan Sekber Ormas dan deklarasi damai dan pernyataan sikap.
“Kegiatan pertama adalah pembentukan Kesekretariatan Bersama Ormas, kemudian kegiatan deklarasi damai dan pernyataan sikap ormas,” ujarnya.
Terkait dengan peristiwa bentrok ormas di Kota Bitung yang menjadi perhatian masyarakat luas terutama di media sosial, Ferry Sangian juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan bijak dalam membagikan atau menerima informasi.
“Kepada masyarakat dalam menyikapi peristiwa bentrok ormas di Kota Bitung, kami minta untuk tetap tenang, bersabar, dan tidak membagikan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya,” pungkasnya.
Kesempatan terpisah, M. Burhanuddin dari aktivis muslim Sulut, mengapresiasi kegiatan kebersamaan yang digagas oleh Kesbangpol Sulut.
“Kami mengapresiasi kegiatan hari ini yang melibatkan tokoh-tokoh ormas, baik yang berbasis agama maupun budaya. Forum ini adalah bagian kita mempererat silaturahmi sesama anak bangsa di Sulawesi Utara. Kita punya kepentingan dan tanggung jawab bersama untuk menjaga Sulawesi Utara agar tetap damai, aman dan sejahtera,” ucapnya.
Pada rapat yang dilaksanakan sekitar tiga jam tersebut, diungkapkan oleh M. Burhanuddin, bahwa selain membahas pembentukan Sekber Ormas, juga sharing terkait dengan persoalan bentrok kelompok ormas di Kota Bitung.
“Ada hal-hal penting di masyarakat yang kemarin persoalannya melebar secara nasional dan bias, isunya kemana-mana. Kita harus dudukan bersama pada persoalan sebenarnya. Akar persoalan konflik di Kota Bitung ternyata adalah murni kriminal. Oleh karena itu, kami minta kepada pihak yang berwajib untuk terus mengusut tuntas dan menindak tegas para pelaku yang melanggar hukum,” ujarnya.
Diuraikannya lebih lanjut, usai rapat koordinasi perdana ini, ada sejumlah kegiatan yang disiapkan untuk menindaklanjuti hasil rapat.
“Setelah ini akan ada kegiatan lanjutan, tapi kita akan fokuskan bukan pada seremonialnya saja, tetapi ke substansi persoalan. Diantaranya menyelesaikan persoalan di Kota Bitung sampai ke akar-akarnya. Termasuk isu dan tema-tema yang beredar bias sampai hari ini yang mempertajam konflik antar kelompok, itu harus kita jernihkan bersama,” tandas Muhammad Burhanuddin.
Senada dengan itu, Ketua BMI Sulut, Jeffry Mea, saat ditemui pewarta menyebutkan bahwa kegiatan hari ini merupakan komunikasi dan koordinasi antar ormas untuk menciptakan kondusifitas di Sulut.
“Kita berharap semuanya bisa saling menjaga persatuan dan kesatuan. Maka dari itu, pertemuan saat ini adalah wadah kita untuk berkomunikasi dan berkoordinasi,” terangnya.
Jeffry pun mengajak dan mengimbau kepada rekan-rekan ormas dan masyarakat untuk sama-sama menjaga bumi nyiur melambai ini tetap aman, damai dan kondusif.
“Kepada rekan-rekan dan masyarakat di Sulawesi Utara, marilah kita sama-sama jaga torang pe bumi nyiur ini supaya tetap aman, damai dan kondusif seperti yang kita semua harapkan. Bagaimanapun juga torang samua basudara, karena itu yang sudah menjadi komitmen kita bersama untuk memperkuat silaturahmi dan kehidupan kita sehari-hari di Sulut,” tutupnya.*
Tinggalkan Balasan