MPLS SMAN 20 Membangun Peserta Didik Berkarakter Jabar Masagi

Brilian•BANDUNG – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 20 Kota Bandung dengan dimulainya tahun ajaran baru dilaksanakan dari 17-18 dan 20 Juli 2023 berjalan lancar dengan disertai semangat para siswa baru dan pembimbing.

Sejak hari pertama MPLS tampak para siswa bersemangat mengikuti instruksi, penjelasan dan materi yang disampaikan Kepala Sekolah, para guru dan para senior pembimbing mengenai pengenalan kultur cara belajar dan sarana prasarana sekolah yang memiliki visi Terwujudnya Peserta Didik yang religius, berkarakter, kompetitif, berliterasi tinggi dan berbudaya lingkungan.

“Materi yang disampaikan pada kegiatan MPLS di SMA Negeri 20 Bandung sesuai dengan juknis yang diberikan oleh dinas pendidikan, antara lain Pendidikan kepramukaan, kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tentang membangun peserta didik yang berkarakter/ Jabar Masagi, Pengenalan PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan), Pengenalan tata tertib sekolah/ siswa/ tata krama, Sekolah Ramah Anak (anti perundungan, intoleransi, anti kekerasan, anti radikalisme), Satuan Pendidikan aman bencana, pengenalan sarana sekolah, sekolah sehat, Penyampaian kurikulum di SMA Negeri 20 Bandung, Literasi digital, Tata tertib berlalu lintas dan anti narkoba, Pengenalan ekstrakurikuler di SMA Negeri 20 Bandung, Sadar hukum dan Pendidikan anti korupsi,” urai Kepala Sekolah SMAN 20 melalui Humas, Pipih, saat dihubungi oleh pewarta, Selasa (19/7/2023).

Bacaan Lainnya

Pihaknya juga bersyukur peserta didik baru atau siswa baru antusias dan tertib mengikuti kegiatan MPLS dengan baik dan dapat beradaptasi dengan materi yang diberikan.

“Peserta bisa mengikuti kegiatan MPLS dengan baik, sehingga mereka semua bisa mengikuti aturan dan kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah ada di lingkungan SMAN 20 Bandung, seperti salah satunya menerapkan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) kepada seluruh warga sekolah, berpakaian rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan sekolah, serta semangat belajar yang tinggi,” jelas Pipih.

Ditanya terkait dengan kendala selama pelaksanaan MPLS, diungkapkan oleh Pipih, tidak ada yang signifikan. Kecuali dengan adanya libur nasional, sehingga butuh penyesuaian kegiatan yang dikondisikan karena tidak sesuai dengan kegiatan MPLS tahun lalu.

“Kami berkoordinasi dengan seluruh panitia agar dapat menyesuaikan kegiatan yang kondisinya berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya.

Kesempatan terpisah, Budi, salah satu orang tua siswa baru mengungkapkan rasa haru dan bangganya karena anaknya bisa diterima dan bersekolah di SMAN 20 Kota Bandung melalui jalur zonasi.

“Saya merasa bangga dan senang anak saya bisa diterima di sekolah dambaannya,” ujarnya.

Hal tersebut menjadi sesuatu yang luar biasa bagi Budi dan keluarga, karena meski rumahnya masuk dalam jalur zonasi di SMAN 20, tetapi dikarenakan ada kekeliruan input data, sehingga sempat mengalami kendala dalam penerimaannya.

“Alhamdulillah, pihak panitia PPDB di SMAN 20 ini responsif terhadap aduan kami sehingga data dapat dikoreksi. Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak panitia PPDB dan jajaran di SMAN 20 Kota Bandung,” ucapnya.

Terkait dengan kegiatan MPLS, Budi menuturkan bahwa selama anaknya mengikuti MPLS, tidak ada tindakan intimidasi, kekerasan atau diskriminasi. Anaknya diperlakukan dengan baik dan mendapatkan materi MPLS sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Alhamdulillah, anak saya selama mengikuti MPLS mendapat perlakuan dengan baik untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru. oleh karena itu, saya sebagai orang tua sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah, mudah-mudahan proses pendidikan di SMAN 20 Bandung semakin unggul dan maju,” tutupnya.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *