Brilian°Gresik – PT. Daesang Ingredients Indonesia (Miwon), perusahaan yang didirikan sejak tahun 1973, selama ini telah menjalin hubungan yang baik dengan warga sekitar.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, warga menjadi kesal dengan munculnya bunyi yang sangat mengganggu, terutama di sekitar dusun Lopang.
Warga telah beberapa kali menegur perusahaan mengenai masalah ini. Baik pengurus dusun maupun warga telah menghubungi pos satpam dan menghubungi Humas perusahaan.
Namun, hingga Senin, 17 Juli 2023, kesabaran warga dan pengurus dusun sudah mulai terkikis. Dalam upaya peneguran kali ini, warga mengundang perwakilan perusahaan untuk merasakan sendiri gangguan suara yang dimaksud. Mereka membawa alat ukur tingkat kebisingan.
Perusahaan menugaskan dua satpam yang membawa alat pengukur tingkat kebisingan untuk memastikan tingkat kebisingan secara akurat.
“Kami hanya bertugas mengukur tingkat kebisingan dan mencatatnya untuk laporan kepada perusahaan,” jelas Didik dan Rissa, satpam perusahaan yang datang.
Sementara itu, SH (50), pengurus paguyupan dusun, dengan tegas menghubungi Humas perusahaan melalui telepon selulernya untuk menjelaskan kronologi peneguran beberapa hari sebelumnya.
“Saya sudah mengingatkan beberapa kali, sekarang warga sudah berkumpul dan akan mendatangi perusahaan malam ini,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Suyoto, Ketua RW 04 dusun Lopang, Driyorejo, Gresik. Pengurus dan warga akan mendatangi perusahaan malam ini.
“Jika suara yang ditimbulkan tidak bisa dihilangkan pada pukul 22.00 malam ini, lebih baik perusahaan menghentikan proses seperti saat mesin dihentikan saat overhaul,” tegasnya kepada petugas satpam yang datang.
Sementara itu, seorang warga, yang disebut Aman (65), mengeluhkan tingkat kebisingan tersebut yang sangat mengganggu.
“Pada jam segini, sudah berisik. Tapi saat malam hari, saya sulit tidur karena setiap tiga menit sekali, suara langsung meninggi seperti suara pesawat terbang di Bandara Juanda,” jelasnya kepada awak media Brilian News.
Pukul 22.00 tepat, warga mulai bergerak menuju perusahaan dan aksi spontanitas berlangsung sekitar 30 menit.
Perusahaan merespons aksi tersebut setelah Ghofur, selaku Humas perusahaan, datang ke lokasi.
Dari pertemuan tersebut, dicapai kesepakatan. Menurut SH (50), ketua paguyupan, perusahaan bersedia menghentikan beberapa mesin produksi untuk mengurangi tingkat kebisingan.
“Malam ini perusahaan bersedia menghentikan beberapa mesin agar tingkat kebisingan yang kita rasakan dapat berkurang. Dan besok, suara berisik tersebut sepakat akan hilang sehingga lingkungan kita akan kembali tenang seperti biasanya,” jelasnya di hadapan semua peserta aksi.
Sementara itu, Ghofur, Humas perusahaan, enggan memberikan tanggapan mengenai aksi spontanitas warga saat dikonfirmasi oleh Brilian News.
Tinggalkan Balasan