šVideo : Istimewa
BrilianĀ°Pasuruan – Ada apa dengan oknum Guru SDN Tutur 1..?, Seolah alergi terhadap wartawan, oknum guru SDN Tutur 1 melarang awak media meliput adanya dugaan penganiayaan atau bullying, Kamis (15/06/2023).
Sebelumnya, beredar video dugaan penganiayaan atau Bullying menimpa pada ED. Menurut informasi, permasalahan bermula pada kedua murid SDN Tutur 1 itu dikarenakan salah faham.
Selanjutnya, orang tua RH yang tidak terima kalau anaknya bertengkar dengan ED, lalu orang tua tersebut memarahi korban dan mengintimidasinya.
Berselang beberapa hari, video dugaan penganiayaan murid tersebut menyebar dan jadi pergunjingan para netizen Pasuruan khususnya Kecamatan Nongkojajar.
Sayangnya, saat diadakan mediasi yang di hadiri keluarga pelaku dan korban serta Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPA), awak media tidak diperbolehkan meliput.
Bahkan, pintu pagar SDN Tutur 1 di gembok tanpa ada alasan yang jelas dari oknum guru.
Adanya kejadian ini, mendapat sorotan dari ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM Korak Indonesia) Solikin.
“Harusnya pintu sekolah jangan di gembok, sekolah harusnya memberi contoh yang baik tentang informasi keterbukaan publik (IKP). Apa di dalam mediasi ada bagi-bagi rupiah..?, pembaca yang menilai,” ungkap Solikin.
Pria berdomisili di Kecamatan Purwosari ini juga menyayangkan sikap oknum Guru SDN Tutur 1 ini, ia berharap kepada sekolah lainnya agar tidak memberi gambaran buruk sekolah.
“Wartawan itu mitra, hak hukumnya jelas. Oknum guru harus bisa memberi contoh dan bisa membedakan antara wartawan dengan netizen,” tutup Solikin.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi dari pihak sekolah SDN Tutur 1 terkait wartawan dilarang masuk sekolah.
Ada apa dengan oknum Guru SDN Tutur 1..?