Brilian•BANDUNG – Kota Bandung meraih penghargaan sebagai Kota Lokasi Uji Coba Implementasi Dashboard e-Monev Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondunuwu kepada Plh. Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat acara puncak Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 1023 di auditorium Siwabessy Gedung Prof. Sujudi Kemenkes, Jakarta Kamis (8/6/23).
“Alhamdulillah, Kota Bandung meraih penghargaan KTR. Mudah-mudahan ini sebagai upaya untuk memasifkan KTR di Kota Bandung,” ucap Ema Sumarna.
Sementara Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono memaparkan 349 juta orang di 79 negara berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi ketidakamanan pangan akut akibat penggunaan lahan subur yang luas ditanami tembakau, bukan ditanami tanaman bergizi tinggi.
Ia menyatakan, negara-negara yang menanam tembakau selalu mengalami dampak ekonomi dan berakibat buruk terhadap kesehatan, lingkungan dan sosial. Dalam hal ini Indonesia salah satu negara penghasil tembakau terbesar di dunia. Luas lahan yang ditanami tembakau 204.330 Ha dengan produksi tembakau mencapai 224.660 ton pada tahun 2022. Produk hasil tembakau adalah sigaret, cerutu, rokok daun tembakau iris, rokok elektrik dan hasil pengolahan tembakau lainnya.
Badan Pusat Statistik pada tahun 2021 hasil surveynya menunjukkan rokok menjadi prosentase pengeluaran rumah tangga miskin terbesar ke-2 yang mencapai 11,90% di perkotaan dan 11,24% di pedesaan dibandingkan makanan bergizi seperti telur ayam atau lainnya.
Berdasar hasil HTTS yang diperingati setiap tahunnya pada 31 Mei menyangkut tema global “We Need Food Not Tobacco” untuk tahun 2023.**
Tinggalkan Balasan