brilian•BANDUNG – Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia gelar program Desa Bestari dengan melakukan kegiatan Kick Off.
Kick Off yang dimaksud adalah pembentukan program Desa Bestari di Kampus SMP Negeri 4 Rancaekek, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Kegiatan CCEP itu dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup serta berbagai element masyarakat yang bergerak di lingkungan hidup.
CCEP Indonesia bersinergi melalui program kegiatan management pengelolaan sampah berupa memberi dukungan kepada SMP Negeri 4 Rancaekek Kabupaten Bandung menuju sekolah berbudidaya lingkungan Adiwiyata Jabar.
Pelatihan kelola sampah organik biokonversi maggot di Desa Linggar bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat dan pembentukan Bank Sampah Bumdes Kadujaya Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
Program Desa Bestari yang memiliki 4 pilar yaitu lingkungan, kesehatan, pendidikan dan kewirausahaan ekonomi, telah hadir di Desa Linggar kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dan Desa Kadujaya Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.
Ini menjadi perluasan program CCEP di Indonesia termasuk di wilayah Sumedang, yang sebelumnya di tahun 2021 sebagai pilot project di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.
Itu artinya hingga saat ini CCEP telah melakukan kegiatan dengan total Desa berada di 3 titik Desa, 3 Kecamatan dan 2 Kabupaten.
Menurut Nurlida Fatmikasari sebagai Regional Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia area Central Indonesia mengatakan, program Desa Bestari (Bersih Sehat Tangguh Mandiri Lestari), telah dilakukan beberapa kali.
“Kami rintis dan kami jalankan selama ini bersama elemen pemerintahan, komunitas, masyarakat dan akademisi telah mendorong bagaimana pemanfaatan sampah ini menjadi suatu konsep sirkular ekonomi,” tutur Nurlida Fatmikasari, Senin 26/8/2022).
Disebutkan, melalui pemanfaatan sampah yang dikelola oleh komunitas menjadi sebuah potensi pemanfaatan sebagai sumber daya ekonomi sehingga bisa di harapkan mengurangi beban dari TPA yang ada.
Di program Desa Bestari ini, kata Nurlida, melihat potensi dari kolaborasi pentahelix yang sangat diperlukan sehingga menjadi satu kesatuan gerak pemanfaatan sampah sebagai sumber daya ekonomi.
“Yaitu melalui sirkular ekonomi hingga mendorong masyarakat lebih peduli atas permasalahan sampah di lingkungan sekitar,” ucapnya lagi.
Acara kolaborasi sangat konstruktif dengan keterlibatan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Dinas Pendidikan, Pemerintahan Kecamatan dan Desa juga komunitas lainnya serta element masyarakat lainnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan hidup Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. Prima Mayaningtyas, M.Si mengatakan kegiatan pengelolaan sampah organik yang di dukung CCEP Indonesia di di Desa Linggar.
Adalah untuk menanggulangi permasalahan sampah yang ada dan perlu dukungan seluruh element masyarakat.
pengelolaan sampah organik melalui biokonversi maggot, kata Prima, merupakan salah satu solusi yang tepat mengingat struktur sampah yang ada adalah 70 persen sampah organik, 20 persen sampah anorganik dan 10 persen sampah B3 lainnya.
Selain itu, selaku tuan rumah penyelenggaraan kegiatan kick off ini, Ida Juariah, S.Pd M.M.Pd menyampaikan terimakasih atas dukungan berbagai pihak atas terselenggaranya kegiatan serupa.
Tidak terkecuali pihak perusahaan CCEP Indonesia yang selalu memberikan dukungan dalam mempersiapkan SMP Negeri 4 Rancaekek menuju sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Jawa Barat.
“Kami sungguh sangat bersyukur Coca-Cola Europacific Partners Indonesia sangat mendukung program lingkungan, terlebih lagi untuk kami yang sedang menuju penilaian sekolah Adiwiyata,” kata Ida Juariah yang juga Kepala SMP Negeri 4 Rancaekek.**