Brilian°Surabaya – Penyambutan di suatu pernikahan dari pihak mempelai putra, ke pihak mempelai perempuan dengan seni budaya Loro Pangkon atau di sebut juga Jago – Jagoan yang mana di lakukan oleh perwakilan pengantin putra dan putri.
Dengan gerakan atau jurus yang mana harus di miliki oleh masing – masing perwakilan dari pengantin untuk memainkan gerakan atau jurus dalam jago – jagoan tersebut.
Hal ini telah menjadi sebuah tradisi oleh keluarga besar perguruan silat SPKM (Surabaya Pencak Kurdo Manyuro) di mana setiap anggota perguruan yang hendak menikah ataupun keluarga,kerabat perguruan, akan di adakan atau permainan silat Jago – jagoan.
Acara pernikahan keluarga dari Almarhum bapak H. Muhajari yang merupakan sesepuh dan penasehat perguruan silat SPKM, tepatnya di jl. kalilom lor indah Kel. Bulak Kec. Kenjeran Kota Surabaya, 23 Juli 2022.
“Melestarikan seni dan budaya Loro Pangkon yang biasa di sebut Jago – jagoan, akan di lakukan atau dimainkan gerakan jurus untuk merebut ayam jago dari pihak mempelai laki – laki tuk di berikan pihak mempelai perempuan,” jelas mas Luqman kepada media.
Konon dulu katanya, jika perebutan atau pengambilan ayam jago yang dibawa oleh pihak mempelai putra tidak bisa diambil oleh pihak mempelai putri, maka rombongan pengantar pengantin, khususnya pengantin putra tidak boleh masuk kedalam tempat berlangsungnya resepsi pernikahan.
“Dengan harapan tradisi – tradisi yang kita miliki dan untuk menumbuh kembangkan seni tradisional jangan sampai hilang atau punah, agar selalu diingat dan di teruskan oleh anak cucu kita kelak,” harap Mas Luqman sebagai pimpinan serta keluarga mempelai.