Brilian°Surabaya – Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Khusnul Khotimah, memberikan apresiasinya kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang telah mencairkan insentif bagi kader kesehatan yang sebelumnya tertunda selama dua bulan.
“Terima kasih Pak Wali Kota Surabaya (Eri Cahyadi, red). Akhirnya insentif teman-teman kader kesehatan mulai cair kemarin. Pencairan ini merupakan bentuk apresiasi Pemkot Surabaya untuk para kader yang telah bekerja ikhlas membantu pemerintah menciptakan lingkungan yang sehat,” ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Kamis (10/3).
Menurut informasi yang didapat Khusnul dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, pencairan insentif kader untuk bulan Januari dan Februari ini dilakukan secara bertahap. Kemarin ada yang sudah cair, ada juga yang proses tanda tangan SPJ (surat pertanggungjawaban).
“Alhamdulillah, masing-masing kader kesehatan akan mendapat insentif Rp400 ribu per bulan. Semoga insentif ini bisa menjadikan pelecut mereka untuk bekerja lebih baik lagi. Karena hak-haknya sudah diberikan,” kata Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.
Khusnul mengingatkan, meski saat ini ada kader kesehatan yang nantinya namanya akan diubah menjadi Kader Surabaya Hebat, pelibatan masyarakat untuk gotong royong menjaga lingkungannya agar tetap sehat harus tetap digalakkan. Jangan sampai berfikiran karena sudah ada kader lalu semuanya dilimpahkan ke para kader.
“Menjaga Surabaya itu harus dengan gotong royong dan kekeluargaan. Meski di wilayah kita ada kader, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga harus melibatkan masyarakat. Tidak bisa beban itu hanya ditanggung para kader,” ungkapnya.
Untuk itu, Ning Kaka, sapaan akrab Khusnul Khotimah, meminta agar pola perencanaan beban kerja harus proporsional. Tidak bisa semua beban kerja dilimpahkan ke para kader. “Sekali lagi, terima kasih Pak Wali Kota atas perhatiannya kepada para Kader Surabaya Hebat ini,” tandasnya.