Brilian°Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, seorang pemimpin harus mempunyai wawasan global. Menurutnya, pemimpin jangan hanya berpuas diri dengan standar minimum kemampuan lokal.
“Di tengah semakin kaburnya batasan dunia fisik dan digital dewasa ini, dibutuhkan lebih dari sekadar penguasaan teoritis. Seorang calon pemimpin juga harus berwawasan global serta berkarakter,” katanya dalam acara wisuda angkatan II sekolah tinggi ilmu fiqih syeikh nawawi tanara, di Serang, Minggu (6/2).
“Jangan hanya berpuas diri dengan standar minimum kemampuan lokal, tapi targetkanlah diri kita semua untuk mampu memenuhi standar internasional,” sambungnya.
Ma’ruf melanjutkan, salah satu hal utama yang membedakan antara pemimpin dan pengikut adalah karakter. Kepribadian seorang pemimpin juga tidak terbentuk dalam satu malam. Tetapi ditempa melalui berbagai pengalaman dan pembelajaran.
“Sifat pemimpin bukan hanya didapat dengan membaca buku dan jurnal, melainkan juga perlu melewati berbagai proses dalam praktik kehidupan,” ucapnya.
Oleh karena itu, kata Ma’ruf, sejatinya sosok pemimpin akan terlihat dari pengakuan orang lain atas kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan nyata yang dihadapi masyarakat, bahkan bangsa dan negara.
“Selepas prosesi wisuda ini, Saudara sekalian akan berkompetisi mengisi ruang-ruang profesional di bidang yang membutuhkan kecakapan teknis hukum Islam. Tunjukkanlah kontribusi nyata Saudara-saudara dalam memajukan bangsa dan dunia, utamanya untuk mengembangkan fikih-fikih berwawasan kontemporer di masa depan,” tandasnya pada awak media mengakhiri perbincangan.
Tinggalkan Balasan