Brilian°Kajian – Islam sebenarnya mengatur secara detil korelasi antara akhlak personal dan sosial. Semua yang diatur (dianjurkan) Islam memiliki tujuan positif, yang kadang sebagai umatnya tidak menemukannya.
Salah satunya adalah, bagaimana Islam mengajarkan kepada umatnya untuk bisa mengelola emosi, harus termenej dengan baik, agar tidak menimbulkan dampak sosial yang kurang baik.
Sebagaimana disampaikan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) yang menyarankan agar umat Islam mampu mengelola emosi dengan baik agar tidak merugikan lingkungan atau orang lain.
“Islam menyarankan uzlah (menyepi) saat penat, bawaan emosi, sebaiknya jangan jalan-jalan di lingkungan (sosial) manusia. Karena ajaran Islam itu harus tersenyum, atau wajahnya ceria,” beber Gus Baha.
Lebih lanjut Gus Baha menyampaikan, keburukan dan kesumpekkan seseorang hendaknya tidak diekspresikan karena mengganggu orang lain.
Gus Baha juga mengutip kitab yang ia rujuk yang menceritakan pesan Nabi agar dalam ber-Islam cukup menjaga supaya kejelekan tidak punya dampak kepada orang lain.
“Kejelekan di sini bisa bermaksud seperti kriminal, pidana merugikan orang atau kegiatan tidak kriminal tapi bisa merugikan orang lain,” sambungnya.