Brilian•Singapura – Lonjakan kasus COVID-19 di Singapura membuat pemerintah setempat kini memberikan vaksin booster bagi warganya.

Vaksinasi di Singapura terbilang lebih awal dibanding Indonesia. Singapura sudah memberikan vaksin kepada penduduknya sejak awal Januari 2021. Vaksin yang digunakan adalah vaksin mRNA seperti Moderna dan Pfizer.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo mengatakan, antibodi yang didapat dari vaksin pada masyarakat telah menurun. Sehingga, pemberian booster dilakukan.

“Singapura vaksin dimulai sejak Januari tahun ini, jadi setelah 6 bulan memang sudah menurun. Jadi antibodi menurun, karena itu di Singapura dilakukan booster pada mereka yang sudah 6 bulan [setelah divaksinasi],” katanya yang biasa disapa Tommy dalam Webinar: Libur Nataru dan Varian Baru Strategi Cegah Gelombang ke-3 Pandemi COVID-19, Selasa (16/11).

Booster yang diberikan juga termasuk pada penduduk berusia di atas 30 tahun atau usia yang masih produktif. Hal ini bertujuan untuk mencegah kasus terus melonjak.

“Bahkan range-nya orang 30 tahun ke atas bisa dapat booster. Ditambah kebijakan terbaru orang dipaksa untuk vaksin,” kata Tommy.

Saat ini cakupan vaksinasi di Singapura telah mencapai 41,2% penduduk secara lengkap atu dua dosis. Hal tersebut nyatanya masih belum dapat membendung lonjakan kasus usai varian Delta terdeteksi.

Untuk itu, pemerintah setempat kini menjadikan vaksinasi sebagai kewajiban. Jika orang yang tak mau divaksin tersebut masuk rumah sakit, maka pemerintah tak akan membiayai perawatannya.

“Orang yang tidak divaksin dan kena covid, maka biaya RS harus bayar sendiri. Sebelumnya ditanggung negara. Sekarang kalau sakit Anda bayar sendiri. Itu upaya pemerintah Singapura,” tutur Tommy pada awak media ini.