Sri Mulyani Himbau Pelaku Pasar Modal Pahami Isu Perubahan Iklim Jadi Pembahasan Dunia

Menkeu Sri Mulyani

Brilian•Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengimbau kepada para pelaku pasar modal agar memahami bahwa isu perubahan iklim akan menjadi isu utama dalam pembahasan di dunia. Ini berarti, perubahan iklim akan mempengaruhi sumber-sumber pendanaan terutama untuk ekonomi hijau.

“Kami di Kementerian Keuangan terus berkomunikasi dengan semua stakeholder termasuk di dalam pengembangan carbon price yang sudah di-introduce melalui Perpres dan menjadi landasan bagi Indonesia untuk memulai sebuah mekanisme pasar karbon,” kata Menkeu dalam CEO Networking, Selasa (16/11).

Menurutnya, mewujudkan pasar karbon akan sangat tergantung kepada Bursa Efek Indonesia dan yang akan menjadi platform untuk perdagangan. Sri Mulyani berharap BEI menjadi platform yang kredibel dan diakui oleh dunia.

Bacaan Lainnya

Isu penanganan perubahan iklim menjadi prioritas karena dampaknya yang luas dan masif pada kualitas kehidupan manusia dan ekonomi. Presidensi G20 harus menjadi katalisator pemulihan ekonomi hijau dan memastikan tidak ada satu pihak pun yang tertinggal.

“Kita melihat adanya ancaman baru yang nyata yaitu perubahan iklim. Perubahan iklim bukan masalah Indonesia saja, sama seperti pandemi yang bukan hanya masalah Indonesia,” ujarnya.

Namun, semua tergantung bagaimana suatu negara bisa mengalami atau mengelola dampak negatifnya dari sisi kemampuan negara, pondasi negaranya, instrumen yang dimiliki, dan ketepatan policy-nya.

Kenaikan Suhu Bumi
Sama seperti pandemi Covid yang memberikan dampak yang sangat mengguncang dunia, Menkeu menegaskan, bahwa kenaikan suhu akibat perubahan iklim juga menimbulkan komplikasi pada kemampuan bumi untuk terus mendukung kehidupan lebih dari tujuh miliar manusia di dalamnya.

Oleh karena itu, Indonesia juga memiliki komitmen untuk menurunkan CO2 agar pemanasan bumi tidak terjadi. Dua sektor yang sangat penting dalam memberikan kontribusi untuk penurunan CO2 yang sangat sangat signifikan adalah kehutanan dan energi transportasi.

Maka Indonesia akan terus terlibat secara aktif pada forum global baik itu COP26 di dalam UNFCCC maupun pada koalisi antar menteri-menteri Keuangan terhadap perubahan iklim. Sebab, aspek keuangan menjadi sangat penting untuk mewujudkan komitmen dalam mengurangi ancaman akibat perubahan iklim global.

“Kita juga melakukan di forum G20 dan di forum ASEAN dan di bidang Task Force untuk climate finance. Di sini hitung-hitungan menjadi sangat penting, bagaimana sebuah transisi baik itu di bidang forestry, transportasi, maupun di bidang energi dan juga bahkan di bidang pengolahan sampah menjadi luar biasa sangat penting bagi kita untuk menentukan desain kebijakan dan yang paling penting transisinya,” pungkasnya mengakhiri perbincangan bersama awak media ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *