Brilian•Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mengukuhkan empat guru besar sekaligus. Menurut rencana, pengukuhan dilakukan di Edutorium UMS, baik secara luring maupun daring, Sabtu (13/11) besok. Dengan pengukuhan tersebut, total guru besar yang dimiliki UMS sebanyak 38 orang.
Keempat guru besar yang akan dikukuhkan adalah Prof Supriyono dan Prof Marwan Effendy, keduanya adalah guru besar bidang Ilmu Teknik Mesin. Kemudian Prof Anam Sutopo, guru besar bidang Ilmu Linguistik/Penerjemahan dan Prof Kun Harismah, guru besar bidang Ilmu Teknik Kimia.
“Ini untuk pertama kali di UMS, pengukuhan empat guru besar dilakukan secara bersamaan. Ini sekaligus untuk branding, branding yang sangat baik untuk reputasi UMS,” ujar Rektor UMS, Prof Sofyan Anif, Jumat (12/11).
Melalui pengukuhan empat guru besar tersebut, lanjut Sofyan, pihaknya ingin mem-branding UMS. Menurut dia, tahun ini jumlah guru besar UMS tercatat sebanyak 38 orang, termasuk empat guru besar baru tersebut.
Jika dikurangi guru besar yang meninggal dan mengundurkan diri lima orang, dikatakannya, maka jumlah guru besar yang masih aktif di UMS saat ini sebanyak 33 orang.
“Kita ingin membranding UMS melalui kualitas kualifikasi doktor yang dimiliki,” tandasnya.
Sofyan menambahkan, saat ini jumlah dosen di UMS yang sudah menyandang doktor mencapai 43 persen dari jumlah dosen di UMS. Sebanyak 53 dosen menempuh kuliah S3 di luar negeri dan 97 dosen menempuh S3 di dalam negeri.
“Kalau nanti lulus semua, sudah mendekati angka 50 persen doktor yang kami miliki,” ucap dia.
Ia menyebut, jumlah dosen doktor di UMS tersebut akan berdampak pada jumlah artikel publikasi. Salah satu persyaratan paling sulit adalah publikasi terindeks internasional.
Di antara guru besar UMS, kata dia, nilai paling tinggi adalah Prof Marwan Effendy yakni 1.067.
“Capaian memperbanyak artikel publikasi menjadi persyaratan menjadi guru besar, menjadi satu modal besar otomatis mendorong motivasi dosen UMS untuk segera mengajukan guru besar,” bebernya.
Sofyan mengklaim jika perguruan tinggi yang dipimpinnya terus menunjukkan prestasi membanggakan. Hal tersebut merupakan dampak positif dari pengembangan sumber daya manusia yang tengah digalakkan.
“Dua minggu kemarin dalam pemeringkatan internasional Perguruan Tinggi Islam dunia versi Uni Rank kita menduduki posisi nomer tiga,” tuturnya.
Dengan prestasi tersebut ia berharap hal tersebut dapat menambah reputasi reeputasi bidang tertentu dalam rangkaian mendapatkan predikat world class university di tahun 2025. Pihaknya akan mensupport beberapa parameter salah satunya SDM ada ukuran yang harus dibenahi.
“Keberadaan dosen yang guru besar, tulisan yang dipublish melalui jurnal internasional termasuk kerjasama dengan pihak asing ini masih kita perlu tingkatkan,” pungkasnya mengakhiri perbincangan bersama awak media ini.