Brilian•Lamongan – PPKM darurat ternyata sangat berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan lalulintas.
Trennya cenderung turun dibanding sebelum diberlakukannya PPKM darurat, bahkan hampir separuh lebih rendah jumlahnya.
Kanit laka Polres Lamongan Iptu Purnomo mengatakan, setelah adanya pembatasan berkala atau adanya PPKM Darurat angka kecelakaan mengalami penurunan.
Purnomo menyebut, kejadian laka lantas mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan kemarin.
“Penurunan kali ini, tentunya adanya PPKM Darurat hingga adanya pembatasan bagi beberapa warga yang melintas ke luar kota sehingga sangat minim sekali, adanya kendaraan luar kota yang melintas terutama mobil dan sepeda motor,” kata Iptu Purnomo kepada awak media ini, Rabu (28/7/2021).
Disebutkan, data yang ada di Satlantas Lamongan menunjukkan pada bulan Juli 2021 ini ada sebanyak 49 kejadian kecelakaan lalu lintas. Dari 49 kejadian ini, 13 orang meninggal dunia dan 64 orang mengalami luka ringan.
Pada bulan sebelumnya yaitu Juni, terang Purnomo, ada sebanyak 79 kejadian laka lantas.
“Di bulan Juni itu ada 79 kejadian laka lantas dengan rincian 15 orang meningal dunia dan 98 orang mengalami luka ringan,” ungkapnya.
Selain karena adanya penyekatan kendaraan yang melintas selama PPKM, lanjut Purnomo, penyebab menurunnya angka kecelakaan lainnya adalah Pandemi Covid-19 sehingga banyak warga telah membatasi diri untuk tidak keluar rumah atau berpergian jauh jika tidak urgen.
Purnomo berharap, penurunan angka kecelakaan akan terus terjadi.
“Semoga saja terus mengalami penurunan bahkan ketika nanti tidak ada penyekatan atau yang lainnya,” katanya.
Purnomo juga berharap agar semua pengguna kendaraan untuk selalu dan tetap berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Faktor terbanyak penyebab kecelakaan lalulintas adalah kelalaian pengemudi yang salah satunya adalah kondisi mengantuk namun dipaksa untuk tetap mengemudikan kendaraan.
Kalaupun sudah terasa mengantuk, tentunya jangan sampai dikuatkan untuk mengemudi, silahkan menepi terlebih dahulu agar tidak mencelakakan orang lain atau diri sendiri.
“Kalau ngantuk jangan mengemudi, kalau mengemudi jangan ngantuk,” pungkasnya mengakhiri perbincangan bersama awak media.