Awal Mula Klaster Takziah, Guru Positif Covid-19 Nekat Mengajar

Perawatan pasien covid-19

Brilian•Sedayu Bantul Jawa Tangah – Kasus penularan Covid-19 yang dinamai klaster takziah Sedayu, Bantul terus terjadi. Penularan Covid-19 dari klaster ini tak hanya di Sedayu namun hingga merambah ke kecamatan lainnya.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Joko Purnomo mengatakan bahwa rentetan kasus penularan di Bantul terindikasi berawal dari klaster takziah Sedayu ini. Angka kasus aktif bahkan mencapai 149 kasus.

“Di Kapanewon (Kecamatan) Sedayu ada 47 kasus, Kasihan 31 kasus, Pajangan 18 kasus, Srandakan 4 kasus dan Sanden 16 kasus. Semua berawal dari kasus klaster takziah,” kata Wakil Bupati Bantul ini saat dihubungi wartawan, Senin (8/11).

Terpisah, Panewu (Camat) Sanden, Deni Ngajis Hartono menuturkan bahwa ada 15 warga di Desa Srigading yang masuk ke daerah Sanden dinyatakan positif Covid-19.

Deni menuturkan bahwa penularan di Sanden ini berawal daro seorang guru yang diketahui sempat takziah di Sedayu. Guru tersebut sudah dinyatakan positif Covid-19 tetapi masih mengajar ngaji.

“Nuwun sewu (mohon maaf) salah satu guru itu agak mengeyel. Sebelumnya sudah diberitahu kalau positif Covid-19. Sorenya justru mengajar TPA,” ucap Deni saat dihubungi.

Deni menceritakan saat itu sang guru mengajar 30 anak. Usai diketahui sang guru positif, pihak Satgas Kapanewon Sanden pun melakukan tracing hasilnya 6 anak dinyatakan positif.

“Dari 6 ini kemudian dilakukan tracing lagi. Hasilnya ada temuan dan total kasus menjadi 16 orang positif,” ungkap Deni.

Deni menjabarkan bahwa saat ini tracing masih terus dilakukan. Hal ini karena tracing harus 1 banding 15 atau 1 positif harus dilakukan tracing pada 15 orang yang melakukan kontak erat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *