Bulog Bangun Gudang Modern di Sukabumi, Target Bebaskan Petani dari Jerat Tengkulak

Ilustrasi gudang Bulog

Brilian•Jakarta – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berencana membangun gudang penyimpanan beras modern yang dilengkapi alat pengering atau silo di Jampang, Sukabumi Jawa Barat. Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto.

“Kita rencana akan hadir di sini, nanti akan bangun pengering dan gudang silo di wilayah Jampang, Sukabumi. Memang fokus di situ,” ujarnya kepada Wartawan usai menghadiri Program Bulog Peduli Gizi di Sukabumi, Jumat (29/10).

Suyamto bilang, pembangunan gudang penyimpanan beras modern ini penting untuk membebaskan petani dari jerat tengkulak. Mengingat, mayoritas petani di wilayah Jampang Sukabumi tersebut mempunyai ketergantungan tinggi terhadap tengkulak untuk menjual padi hasil panennya.

“Artinya dengan menjual kepada tengkulak itu masyarakat akan mendapatkan harga lebih rendah. Padahal, kita tahu daerah (Jampang) produksi padi cukup tinggi,” terangnya.

Suyamto menyatakan, pembangunan pabrik gudang penyimpanan beras modern sendiri akan berdiri di lahan seluas 1 hektare sampai 2 hektare. Realisasi pembangunan Silo sendiri ditargetkan akan dimulai pada 2022 mendatang.

“(Karena) Tahun ini kita masih survei kelayakan,” bebernya mengakhiri.

Bulog akan Produksi Beras Premium Sendiri, Harga Bisa Lebih Murah

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) akan memproduksi beras premium sendiri, dan akan dijual seharga beras medium. Hal itu bertujuan untuk memberikan beras berkualitas baik dengan harga murah.

“Bulog akan memproduksi beras sendiri, yang selama ini Bulog membeli mayoritas beras dari pihak ketiga di mana akhirnya bentuk kualitasnya bermacam-macam,” Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau dikenal Buwas, dalam konferensi pers Perkenalan Direksi dan Penyampaian Strategi Perum Bulog Tahun 2021, Rabu (3/2).

Rencana tersebut dapat tercapai setelah pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP) di 13 wilayah produksi beras dan gudang-gudang modern selesai. Dengan begitu, Bulog dapat menyerap bahan baku gabah atau padi dari 13 wilayah produksi tersebut.

“Kalau nanti Modern Rice Milling Plant ini terbangun maka Bulog akan memproduksi beras sendiri, pasti harganya lebih murah karena kita membeli bahan bakunya gabah di seluruh wilayah produksi gabah,” ujarnya.

Kemudian tujuan dari Modern Rice Milling Plant di 13 wilayah, seluruh hasil panen gabah atau padi dari petani yang dibeli Bulog akan ditampung melalui proses dryer, dan disimpan di silo agar kualitasnya terjaga.

“Kita tampung melalui proses dryer, kemudian kita simpan di silo yang selama ini kita simpan di gudang biasa sehingga mudah rusak dan perawatannya mahal. Dengan pembangunan Modern Rice Milling Plant ini, gabah kita gunakan ketika diperlukan dan kita memiliki mesin yang berkualitas dan modern,” jelasnya.

Dengan mesin modern tersebut, maka beras yang dihasilkan adalah beras premium. Kedepannya BULOG tidak lagi menjual beras medium. Lantaran biaya produksi beras premium dan medium itu sama, sehingga BULOG memilih memproduksi beras Premium.

“Karena melalui prosedur dryer, disimpan di selo dan gabahnya digiling ketika dibutuhkan sehingga berasnya berkualitas baik. Sehingga tidak ada lagi beras lama, berkutu dan lainnya. Kita ingin menyajikan kepada masyarakat Indonesia bahwa kita bisa swasembada pangan khususnya beras,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *