Marak Jual Beli Alat Antigen, Dokter RS Tulungagung Jelaskan Bahaya Tes Sendiri

Datangi Sekolah Nekat Gelar PTM, Gibran Perintahkan Guru dan Siswa Jalani Tes Antigen. ©2021

Brilian•Jakarta – Dokter Mikrobiologi Klinik RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, Rendra Bramanthi mengimbau masyarakat tidak melakukan tes usap antigen tanpa bantuan tenaga profesional. Pasalnya, hal itu bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19.

“Risiko penularannya sangat besar, karena tidak tahu cara atau teknik pengambilan sampel usap yang benar seperti apa,” terang Rendra di Tulungagung, Senin (25/10/2021).

Timbulkan Risiko
Selain tidak memiliki pengetahuan dasar mengenai teknik pengambilan sampel dengan cara usap, imbuh Rendra, tidak memakai alat pelindung diri (APD) yang memadai juga bisa menimbulkan risiko.

Bacaan Lainnya

Selain risiko penularan, melakukan tes usap antigen sendiri juga berisiko menyebabkan komplikasi. Pasalnya, masing-masing orang memiliki struktur hidung yang tidak sama, sehingga rongga hidung memiliki kelebaran yang berbeda-beda.

“Ketika melakukan swab dan tidak mengetahui struktur rongga hidung, bisa jadi mengakibatkan luka dan berpotensi komplikasi,” jelasnya, mengutip dari ANTARA.

Bahaya lain yang kemungkinan dapat terjadi saat melakukan tes usap sendiri patahnya ujung tangkai alat tes usap yang bisa mengakibatkan pendarahan fatal.

Sarankan Tes di Fasyankes
Dokter Rendra menyarankan masyarakat melakukan tes usap antigen di fasyankes-fasyankes yang telah terdaftar di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Imbauan tersebut disampaikan menindaklanjuti banyaknya warga yang melakukan tes usap sendiri tanpa mengetahui protocol kesehatan.

Meningkatnya kebutuhan tes cepat antigen untuk berbagai kebutuhan menyebabkan permintaan alat tes terus meningkat. Jual beli alat tes antigen di pasaran pun semakin marak. Bahkan, beberapa penjual menawarkan harga satu set alat antigen lebih murah dibandingkan harus melakukan tes antigen ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan tes antigen secara mandiri, melainkan dengan bantuan tenaga profesional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *