Brilian•Solo – Pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo mendirikan partai politik bernama Partai Kedaulatan Rakyat (PKR). Rencana deklarasi pun sudah ditentukan, yakni hari Kamis tanggal 28 Oktober 2021 mendatang. Sementara untuk legalitas, partai tersebut diketahui baru akan mendafta ke Kementerian Hukum dan HAM setelah deklarasi.
Ormas pimpinan Tuntas Subagyo tersebut adalah pengusung pasangan independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang merupakan lawan politik Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa, dalam Pilkada Kota Solo Desember tahun lalu.
Tuntas Subagyo yang juga pernah berkiprah di PAN Sukoharjo itu mengklaim, partai bentukannya berbeda dengan parpol lain yang sudah ada. Karena PKR benar-benar merupakan partai yang berasal dari rakyat, yang akan memegang kedaulatan rakyat. Sehingga PKR bertekad untuk maju dalam Pemilu 2024 mendatang.
“PKR ini beda, ini partainya wong cilik. Jadi tidak ada tokoh nasional di dalamnya. Munculnya tokoh dari bawah, kita tidak akan adopsi tokoh nasional karena niat kita memang memunculkan tokoh baru dari daerah. Terbentuk dari bawah sehingga tumbuh dari rakyat dan untuk rakyat,” kata Tuntas, Selasa (26/10).
Tuntas mengklaim, sebelum deklarasi telah terbentuk kepengurusan di lebih dari 60 persen provinsi dan 50 persen kota/kabupaten di Indonesia.
“Dari pergerakan kemarin sangat luar biasa, karena pembentukannya jelas dan pergerakan sampai tingkat ranting. Masyarakat kita ini butuh perubahan satu arah demokrasi baru,” bebernya.
Dia optimistis PKR bisa menjadi parpol yang membawa ke arah perubahan baru. Membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, dan menjadi tuan di negeri kita sendiri.
Menurutnya, sampai saat ini PKR sudah terbentuk di 19 provinsi di Indonesia. Selain Jawa Tengah, juga sudah ada di Jawa Timur, NTT, Nangroe Aceh Darussalam, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.
Sementara itu Sekjen PKR, Sigit Prawoso menyampaikan, pihaknya menargetkan hingga akhir Desember 2021, kepengurusan PKR akan terbentuk di 34 provinsi atau di seluruh Indonesia.
“Semoga akhir Desember ini, bisa diselesaikan di 34 provinsi. Harapan kami PKR bisa ikut konstelasi Pemilu 2024. Dengan deklarasi tanggal 28 nanti harapannya masyarakat umum yang belum mengetahui tentang PKR bisa memgerti,” terangnya.
Sigit menegaskan, PKR bukanlah sekedar partai omong kosong. Setelah deklarasi nanti, pimpinan pusat dan daerah akan betul-betul maksimal untuk melakukan sesuatu untuk Indonesia.
Pada deklarasi tanggal 28 Oktober yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda tersebut pihaknya siap ‘menghitamkan’ Solo. ‘Hitamkan Solo’ memang menjadi tema PKR dalam deklarasi nanti.
“Hitamkan Solo itu maksudnya gotong royong anggota dalam pemasangan atribut dengan warna kebesaran hitam,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini sudah ada 7.000 bendera dari 10.000 yang ditargetkan yang telah terpasang. Selain itu bilboard juga telah terpasang di sejumlah daerah seperti di Solo, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang.