Brilian•Jawa Tengah – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menanggapi rentetan gempa kecil atau swarm di Salatiga-Semarang yang terjadi sejak Sabtu (23/10) hingga Senin (25/10). Tercatat sudah ada 35 gempa dengan kekuatan di bawah 3 magnitudo.
Gempa susulan terakhir terjadi sekitar pukul 14.43 WIB dengan magnitudo 2,7. Pusat gempa di 16 km tenggara Kabupaten Semarang dengan kedalaman 10 Km.
Ganjar Pranowo meminta masyarakat di Salatiga dan Kabupaten Semarang tidak perlu takut dengan gempa yang terjadi di sana.
“Saya minta semua siaga. Yang di Kabupaten Semarang sudah menyiapkan, mereka membuat tenda-tenda. Sementara saya minta semuanya standby kalau nanti pergerakannya belum selesai. Masyarakat tidak usah takut,” ujar Ganjar.
Disinggung terkait dampak dari gempa yang terjadi, Ganjar belum mendapatkan laporan.
“Belum dihitung apakah ada kerugian yang terjadi akibat gempa itu,” ucapnya.
Sedangkan mengenai pengungsi, Ganjar mengatakan sempat ada pengungsi di Kabupaten Semarang. Mereka diarahkan ke tenda-tenda yang sudah disiapkan.
“Tapi saya belum tahu apakah mereka nginep atau tidak. Rencananya mau saya tengok mereka,” kata Ganjar.
Politikus PDIP itu meminta seluruh bupati dan wali kota untuk menyiapkan mitigasi bencana. Apalagi, musim penghujan telah tiba, dan ada potensi bencana banjir hingga longsor.
“Saya minta perhatian semuanya, karena curah hujan makin hari makin tinggi. Potensi longsor dan bencana lain di tempat-tempat tertentu juga ada. Maka saya sampaikan ke kawan-kawan Bupati/Wali Kota siaga,” tutur dia.
Lebih lanjut, Ganjar menginstruksikan seluruh daerah di Jateng untuk menyiapkan tempat pengungsian dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Pengalaman ini pernah kita lakukan tahun lalu, sehingga sekarang tinggal mencontoh saja. Jangan sampai abai, kalau terjadi sesuatu dan masyarakat mengungsi, tidak boleh prokesnya abai,” kata Ganjar.