Tingkatkan Mutu Sekolah Yang Berkelanjutan di Era Perubahan Berbasis Data Sekolah, Dr Erny : Kepala Sekolah Sebagai Leader dan Manager

Kaprodi S2 Managemen Pendidikan Pasca Sarjana Unesa, Dr Erny Roesminingsih, M.Si., bersama para peserta PKM di Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu, (02/10/2021).

Surabaya, Brilian – Perubahan di tengah peningkatan kebutuhan akan pendidikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, secara tidak langsung membawa kita untuk dapat mempersiapkan diri, bukan saja bertahan di masa yang akan datang, akan tetapi sebisa mungkin dapat menjadi bagian dari pengembangan diri dengan penciptaan innovasi kreatif yang mandiri.

Dalam prosesnya, pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia telah menjadi ‘kata kunci’ yang hanya dapat dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien.

Berdasarkan hal itu, Program Studi (Prodi) S2 Managemen Pendidikan Pasca Sarjana Unesa pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kabupaten Nganjuk, Sabtu, (02/10/2021) lalu, telah mengusung visi ‘Meningkatkan Mutu Sekolah Yang Berkelanjutan di Era Perubahan’ dengan penerapan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS).

Bacaan Lainnya

Ketua Program Studi (Kaprodi) S2, Managemen Pendidikan UNESA Pasca Sarjana, Dr Erny Roesminingsih, M.Si., menuturkan dalam hal ini, Kejujuran terhadap kondisi real sekolahan merupakan sesuatu yang perlu disampaikan. “Dalam membuat PTS, Kepala Sekolah harus melihat data real sekolah, prioritas fakta, di uji cobakan, dan jika hasilnya bagus, dapat diterapkan dan tentunya sambil dipantau.” ujarnya di ruang kerjanya di gedung Pasca Sarjana Unesa, Lidah Wetan, Surabaya, Rabu, (20/10/2021).

Menurutnya, hanya dengan data real yang disampaikan, pemerintah akan dapat memberikan treatmen ataupun stimulus yang tepat sasaran.”Ibarat seorang pasien yang harus menjelaskan keluhannya dengan jujur. Karena diagnosa dokter bersumber dari pengakuan pasien itu sendiri. Jika yang disampaikan benar, maka obat yang diberikan pun pasti sesuai dengan sakit yang dikeluhkan pasien.” paparnya.

Selain itu, Dr Erny juga menggambarkan proses dalam Program pendidikan ibarat peluncuran sebuah produk di perusahaan otomotif. Dimana sebelum diluncurkan sebuah produk, tentu dilakukan uji coba, baik dari segi mode, kelayakan, ketahanan spare part dan juga lainnya. Menurutnya, di saat-saat itulah transparansi akan hasil uji coba sangat dibutuhkan sekali, agar dapat dilakukan perbaikan jika masih terdapat kekurangan di dalamnya. Produk yang benar – benar sesuai kebutuhanpun akan tercipta. Namun, jika tak ada transparasi, bukan tidak mungkin perusahaan akan merugi yang lebih besar lagi dikarenakan di riject nya hasil produksi perusahaan otomotif tersebut.

Begitu pula dunia pendidikan, menurutnya sangat membutuhkan transparansi yang dapat dilakukan dalam membuat PTS, agar bisa mendapatkan stimulan yang terbaik dan tepat sasaran. “Jika tak Transparan, Anggap itu sebuah Mal praktek di dunia pendidikan, memang dampaknya tidak kelihatan secara kasat mata, namun nanti setelah satu generasi baru kelihatan. Anak anak bangsa menjadi taruhannya. Jadi, ketika dalam memberikan apapun, alangkah baiknya layanan pendidikan itu semua harus transparan, sesuai data, kesemuanya bisa terukur dalam PTS.” tuturnya.

“Maka, selanjutnya planning bisa dilaksanakan minimal 1 tahun, yang mengacu pada perencanaan jangka menengah atau renstra sekolah. Dari sinilah seluruh kegiatan sekolah dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan ini berjalan selama 4 tahun, berjalan seperti siklus. Kegiatan itu mencakup apa saja, unsur 5w 1 H, otomatis harus sudah dipersiapkan. Dalam proses Organizing, menempatkan orang-orang yang tepat yang memang cocok di bidangnya. kemudian dilaksanakan, namun tetap dimonitor. Dan yang terakhir Monev, ketika di evaluasi di temukan ketidak berhasilan, gak apa, nah ada faktor apa, dicari solusinya dengan tujuan perbaikan, untuk hasil kedepan yang lebih baik.” imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *